“Memang benar hasil rapid test positif Covid-19, tapi belum bisa menjamin keakuratannya. Kita masih menunggu hasil Swab dari Balai Besar Rumah Sakit Rujukan Palembang,” katanya.
Menurutnya, fungsi rapid test dan swab test sangat berbeda. Rapid test merupakan tes secara massal, yang berfungsi untuk screening potensi kasus positif virus corona di masyarakat.
Sementara, swab test berfungsi sebagai standar diagnostik virus corona yang dianjurkan World Health Organization (WHO).
“Dengan metode ini, dapat terlihat ada atau tidaknya DNA virus corona pada sampel tersebut,” ucapnya.
Uji PCR ini juga sudah digunakan luas untuk mendeteksi berbagai penyakit infeksius, seperti Hepatitis, virus HIV, dan TBC.
Hasil rapid test tergolong tidak akurat jika dibandingkan dengan swab test. Karena, antibodi tidak langsung terbentuk meski kita telah terinfeksi virus Corona.
Pembentukan antibodi butuh waktu setidaknya 7 hari sejak terinfeksi. Namun didapati hasil false negative virus corona pada rapid test hasilnya.