Pemkab Banyuasin Gelar Program PEN Padat Karya Penanaman Mangrove

Reporter : Nasir

BANYUASIN, Mattanews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mengambil langkah Kebijakan extraordinary, melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diterjemahkan dalam Program Padat Karya Penanaman Mangrove.

Hal itu menyusul dampak pandemik Covid 19, yang hingga saat ini masih belum berakhir di Indonesia, hingga ke Kabupaten Banyuasin.

Akibatnya itu tak dapat dipungkiri kegiatan dunia usaha mengalami gangguan, yang signifikan baik dalam proses produksi, distribusi serta kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu perekonomian nasional.

Bupati Banyuasin Askolani akhirnya meluncurkan pencanangan padat karya penanaman pohon mangrove, di lapangan pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) Banyuasin.

Menurut Askolani, program ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove.

Yaitu, melalui pemberian kesempatan untuk berusaha dan melakukan aktivitas yang dapat memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat serta ekosistem mangrove.

Bacaan Lainnya

“Para nelayan ikan yang menggantungkan hidup pada hasil tangkapan lalu dijual,” ucapnya, Kamis (12/11/2020).

Namun saat ini, harga ikan turun karena terdapat Covid-19.

Maka dengan adanya penanaman mangrove ini, dia mengharapkan bisa membantu warga untuk melakukan penanaman.

Diketahui, padat Karya Penanaman Mangrove di Sumsel meliputi luas sekitar 603.538,69 Hektare, yang tersebar di dua kabupaten, yaitu Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Dengan kegiatan ini, dia mengharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 67 HOK/ha, yang terserap untuk penanaman mangrove seluas 15.000 ha sebanyak lebih dari 1 juta HOK (Hari Orang Kerja).

Pilihan Pembaca :  Polres Cimahi Adakan Vaksinasi dari Pagi hingga Malam

“Untuk Kabupaten Banyuasin, lokasi berada di wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang, meliputi luas 80 Hektare,” katanya.

Di mana melibatkan 173 orang, yang tergabung dalam tiga kelompok masyarakat.

Yaitu Kelompok Tani Sungsang sejahtera I, Kelompok Tani Sungsang Sejahtera II dan Kelompok Kerja Pantai Hijau Lestari.

Sementara itu Kepala BPDASHL Musi Siswo mengatakan, penanaman mangrove ini merupakan bukti hadirnya negara dalam keadaaan sulit.

Diharapkan hasil penanaman yang masyarakat, akan dibayar di atas UMR dengan cara Ico Teico dari KTPN dari bank.

“Jadi ada 600 kartu ATM yang kita siapkan, maka hasil lansung dibayar dengan cara Ico Teico tidak melalui pegawai atau bendahara saya. Langsung dari rekening ke rekening,” ujarnya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Banyuasin dan jajarannya, yang sudah ikut melakukan penanaman mangrove.

Kemudian MOU sekaligus pihaknya berkomitmen, membantu 10 ribu bibit selama lima tahun.

“Dalam Padat Karya Penanaman Mangrove ini, setiap tahapan pelaksanaan mulai dari persiapan hingga penanaman dibayarkan kepada masyarakat,” ucapnya.

Yaitu melalui mekanisme account to account ke rekening anggota kelompok, berdasarkan prestasi kerja masing-masing.

Editor : Nefri

Pos terkait