MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo menegaskan pendistribusian Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) yang disalurkan dari Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) jangan sampai disalahgunakan oleh pihak terkait.
“Jadi begini, saya harap jangan main-main lah, ini Bantuan sosial untuk rakyat kalau tidak sesuai akan berbahaya,” tegas Maryoto kepada mattanews.co usai penyerahan bantuan kemanusiaan secara simbolis dari IKA UNS Jawa Timur di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Sabtu (28/8/2021).
Saat disinggung viralnya pengakuan seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di media sosial terkait penyaluran BPNT tidak sesuai Pedum, Maryoto memaparkan bansos tersebut dalam bentuk non tunai setiap bulannya digunakan KPM hanya untuk membeli bahan pangan di Elektronik Warung Gotong-royong (E-Warong).
“Sudah jelas sekali, bansos tersebut disalurkan harus sesuai aturan yang ada dan jangan membuat ketentuan sesuai aturan tersebut khususnya bantuan non tunai karena sangat dibutuhkan masyarakat,” paparnya.
“Padahal saya sudah sering sampaikan kepada Kepala Dinas Sosial, kita berikan pengarahan ke Pendamping bahkan Kepala Desa dalam pendistribusian kepada KPM,” sambungnya.
“Dengan demikian, jangan main-main lah ini Bansos untuk rakyat kalau tidak sesuai akan berbahaya,” tukasnya.
Seperti dilansir dalam tayangan sebuah video YouTube beredar berjudul TKSK Jelaskan Penyaluran BPNT yang menjelaskan penyaluran BPNT yang tidak sesuai Pedum.
Jadi alurnya sebelum adanya penyaluran BPNT Pemerintah itu sudah membuat Pedum atau aturan yang sudah jadi setelah itu penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dengan cara Kemensos mengirim saldo ke panjenengan itu senilai Rp. 200.000 rupiah.
Dan itu, langsung inject (ada uang masuk red.) di kartu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berwarna Merah Putih, masuknya setiap bulan sekali. Kalau gak salah masuk setiap tanggal 6 dan paling lambat tanggal 10 kalau belum masuk bisa ditanyakan ke Pendamping BPNT.