” Lucu juga miris melihatnya, Proyek bernilai belasan Triliniuan Rupiah, sia-sia tak sesuai dengan peruntukannya. Tiga tahun lalu, nyaris tak satupun media bersedia mengungkapkan kegelisahan dan kritik publik ketika Projek ini akan dimulai, apalagi Gubernur saat itu , Bpk Alex Nurdin begitu luarbiasanya membanggakan manfaat & tujuan beroperasinya pembangunan LRT ini,” ujarnya.
Sementara disisi lain, tanpa mencoba menyerap aspirasi Publik, juga kajian akademik para ahli dibidang Transportasi maupun Sosiolog Perkotaan. Penyerapan Anggaran dari pusat berjumlah besar dianggap kesempatan langka, berakibat seperti sekarang ini, bahkan diprediksikan akan masih berlangsung hingga 7 tahun kedepan.
Pertanyaannya, akan menjadi beban APBN atau APBD kah terkait keberadaan plus Operasional LRT di Kota Palembang ini ?.
” Semua telah terjadi, Padi telah berubah menjadi kerak nasi, rakyat butuh solusi , bagaimana menyelamatkan
Untuk itu, Bagindo menjelaskan, Bukan cuma dengan meratapi atau bahkan menjadikannya sebagai Komoditas kritik politik Kampanye antar pihak yang tengah “Rebutan” simpati para pemilih. Dimana sejatinya kegagalan tujuan pembangunan projek LRT ini, sepenuhnya bukan berasal dari Pemerintah Pusat.