” Biasanya, Moda angkutan massal seperti LRT ini dioperasionalkan di Kota kota penduduknya sangat padat, dinamis serta bermobilitas tinggi. Bahkan, kaum kelas menengah profesionalnya telah dominan, maka mereka akan sangat tergantung pada moda transportasi cepat untuk mencapai pusat pusat kegiatan ekonomi dari kediaman masing masing,” ungkapnya
Selain itu, Realitas serta pola aktifitas sosial ekonomi publik Kota ini, masih belum seperti itu, masih banyak variabel atau instrumen antara harus dipersiapkan untuk menuju kondisi seperti yang dibayangkan oleh Para elite atau tokoh daerah ini.
” Mari Kita bayangankan, bila anggaran belasan atau puluhan triliunan rupiah tadi digunakan untuk peningkatan kwalitas dan kuantitas infrastruktur jalan di seluruh pelosok provinsi ini, jembatan, revitalisasi sungai sungai dan sistem drainase, subsidi pupuk bagi perkebunan rakyat, stimulasi industri kreatif maupun kerajinan masyarakat lokal, bea siswa pendidikan tinggi, membangun sentra sentra pelayanan kesehatan yang modern bagi masyarakat dan banyak lagi,” tuturnya