MATTANEWS.CO, PADANGSIDIMPUAN – Anggota Komisi B DPRD Sumut dari Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan, Ir. Sugianto Makmur, Amd., Li., menjelaskan bahwa, kualitas durian lokal khususnya Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) tidak kalah dengan impor milik luar negeri. Bahkan, tak menutup kemungkinan durian lokal asli Tabagsel bisa bersaing di pasar ekspor dengan ragam keunggulan dan cita rasa khasnya.
“Untuk itu, guna membangkitkan gairah petani, kami mengadakan lomba durian unggul lokal perdana se-Tabagsel,” kata Sugianto yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDI Perjuangan Sumut itu disela lomba, Minggu (29/8/2021) pagi di Jalan Serma Lian Kosong, Kota Padangsidimpuan.
Dikatakan, selain membangkitkan gairah petani, perlombaan itu diadakan sebagai ajang pengenalan ke generasi muda, agar semakin terpacu menjadi petani durian unggul yang sukses. Mengingat, saat ini cukup banyak lahan tidur yang bermanfaat untuk dibuka kebun baru, salah satunya durian varietas unggul dari Sumut.
“Perlombaan ini juga dilatarbelakangi akan keprihatinan kami, terhadap anjloknya harga durian lokal karena kurangnya organisir atau manajemen, sehingga durian yang kualitas terbaik, malah dipasarkan dengan kemasan yang kurang menarik,” ungkap Sugianto.
Menurut Sugianto, even-even serupa dalam mengenalkan durian lokal tentu sangat ditunggu-tunggu oleh petani maupun penikmat durian. Perlombaan itu juga sebagai sarana para petani untuk melihat apakah durian dari kebunnya, sudah diakui para ahli yakni, dewan juri. Masyarakat mulai sekarang harus sadar, jika durian lokal lebih dipublikasikan secara luas, maka bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
“Kita dari BPEK PDI Perjuangan akan berjuang untuk durian lokal, agar mendapat tempat tersendiri di pasar ekspor dunia dan sekaligus mematahkan dominasi durian dari Thailand dan Malaysia yang mempunyai produk Musang King, Monthong, serta Khonyong,” terangnya.
Selain Sugianto, hadir juga dalam acara itu Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Rudi Hermanto Harahap. Pria yang dikenal sebagai pecinta durian lokal itu mengaku gembira atas terselenggaranya acara tersebut. Menurut Rudi, sudah saatnya buah-buahan lokal khususnya yang berasal dari Tabagsel diperhatikan kualitas dan cita rasanya agar sejalan dengan meningkatnya harga jual.
“Jadi, seusai perlombaan ini, para pemilik durian yang juara akan naik harga jual duriannya. Karena dia (pemenang) sudah bisa bercerita ke pembeli, kalau duriannya sudah menang di lomba durian unggul lokal se-Tabagsel. Rencananya, tahun depan para pemenang lomba se-Tabagsel ini, akan dilombakan dengan daerah lain guna mencari kualitas varietas durian terbaik se-Sumut,” bebernya.
Sementara, Panitia Lomba Durian Unggul Lokal se-Tabagsel, Friska Harahap, tidak pernah menyangka, bahwa antusiasme masyarakat dalam perlombaan tersebut sangat tinggi. Bahkan, kata Friska, ada dua orang ibu yang mengalami tunanetra, tapi tetap ikut mendaftarkan durian unggulannya.
“Dua ibu ini merupakan orang yang luar biasa. Mereka menunjukkan, bahwa siapapun bisa menjadi petani durian unggul nan hebat,” sebut Friska disambut tepuk tangan seluruh peserta, juri, maupun panitia yang tersentuh dan simpati atas kesungguhan dua peserta tunanetra itu.
Sebagai informasi, perlombaan durian lokal itu dilaksanakan sejak Sabtu (28/8/2021). Sejak hari pertama perlombaan dimulai, sedikitnya ada 20 varietas durian lokal yang mendaftar dan telah dilakukan penilaian. Perlombaan yang berlangsung selama dua hari.
Untuk juara pertama jatuh kepada Teti Ardiah dari Desa Pasar Lama Tapanuli Selatan (Tapsel) dan berhak menerima hadiah uang tunai Rp3 juta. Juara kedua, jatuh kepada Asrul Syah Lubis dari Mandailing Natal (Madina) dan berhak menerima hadiah uang tunai Rp2 juta.
Sedangkan juara ketiga, jatuh kepada Hermansyah dari Desa Luat Lombang, Tapsel dan berhak menerima hadiah uang tunai Rp1,5 juta. Kemudian, juara harapan pertama jatuh kepada Teti Ardiah dari Desa Pasar Lama Tapsel, juara harapan kedua jatuh kepada Miswaruddin Harahap dari Desa Sipange Julu Tapsel, dan juara harapan ketiga jatuh kepada Andi Hakim Nasution dari Desa Silaiya Tapsel.
Masing-masing juara harapan mulai dari pertama hingga ketiga berhak menerima hadiah uang tunai Rp1 juta. Dan kepada tiga orang peserta yakni, M Nawawi, Andi Hakim Nasution, dan Elfrida Romauli Sitompul, masing-masing memperoleh uang tunai Rp500 ribu sebagai hadiah penyemangat.