MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Spanduk bertuliskan Ekologi Kenapa Lagi, mewarnai aksi solidaritas dari puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tulungagung digelar depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (22/2/2022).
Aksi mahasiswa ini dipicu rasa keprihatinan terhadap aksi kekerasan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Pengurus Cabang PMII Kabupaten Tulungagung, Utri Suciati menyampaikan kejadian di Desa Wadas merupakan pemicu rasa solidaritas mahasiswa sekaligus mengetuk sisi humanisme.
“Sebagai mahasiswa, kita tergerak kejadian menimpa di Desa Wadas, biarlah suatu pembelajaran sehingga hal itu tidak menimpa di kota tercinta,” katanya.
Selain itu, Wanita berhijab itu membacakan enam pernyataan sikap dan tuntutan untuk disampaikan dan disetujui oleh Ketua DPRD yang diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Tulungagung Adib Makarim dan Ahmad Baharudin.
Berikut 6 pernyataan dan tuntutan yang dibacakan itu, antara lain;
1. Mengecam keras tindakan represifitas aparat kepolisian yang melakukan tindakan anarkis oleh warga Desa Wadas.
2. Tarik semua aparat TNI-Polri yang melakukan penjagaan di Desa Wadas.
3. Pro humanis kepada masyarakat Wadas yang terdampak penggusuran paksa yang dilakukan oleh aparatur negara dan pemberian pendampingan kepada warga terkena efek atau dampak psikis.
4. Mengkaji ulang kebijakan Perda atas hasil musyawarah pemerintahan tentang dampak lingkungan, AMDAL atau ANDAL.
5. Tuntutan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melakukan pembebasan lahan dan mencabut perizinan pertambangan dikarenakan izin penetapan lokasi pembangunan dinilai cacat substansi karena tidak sesuai perencanaan tata ruang wilayah daerah Kabupaten Purworejo. Sebagaimana Pasal 10 UU No 2 Tahun 2012 sebagaimana telah diubah dalam Pasal 123 angka 2 UU No 11 Tahun 2020, Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2021.
6. Menghimbau kepada semua elemen masyarakat dan organisasi untuk bersama-sama mengantisipasi jangan sampai terjadi kejadian serupa di Tulungagung dari segala ancaman dan provokasi yang merusak konstitusi dan kedaulatan di ruang lingkup masyarakat Tulungagung khususnya dalam tatanan agraria.
Tempat sama, Wakil Ketua DPRD Tulungagung Adib Makarim menyambut baik semua aspirasi dan tuntutan para mahasiswa. Ia akan menampung semua aspirasi dan berjanji akan mengawal sesuai harapan dari mahasiswa.
“Jadi begini, isi pernyataan dan tuntutan itu kita terima, namun demikian kita sarankan agar aspirasi itu juga dikirimkan kepada Pak Gubernur Jawa Tengah sekaligus Pemerintah Pusat agar bisa segera ditindaklanjuti,” kata Legislator Partai PKB Dapil 1 Kabupaten Tulungagung didampingi Ahmad Baharudin Legislator Partai Gerindra dihalaman gedung DPRD setempat.
“Iya benar, pernyataan dan tuntutan para mahasiswa langsung saya tandatangani dihadapan aksi mahasiswa itu,” sambungnya.