“Dia menggunakan modus berpura-pura menjadi pengamen atau memepet korbannya. Mereka menggunakan satu motor jenis Honda Beat nopol BG 2817 ABJ warna merah hitam. Mereka berbagi tugas dan hasilnya dipergunakan untuk main judi online,” ungkap Kapolsek.
Sementara, tersangka mengaku setiap kali beraksi membawa senjata tajam, jenis pisau dan parang.
“Kami membawa sajam untuk menakuti korbannya saja pak, bukan untuk apa-apa,” jelasnya.
Ditanya berapa kali sudah menjalankan aksi kejahatannya, pelajar kelas dua SMA Swasta ini mengaku, sudah tidak bisa dihitung dengan jari.
“Saya lupa pak, sudah kebanyakan sih. Target kami selalu handphone, uang dan barang berharga lainnya. Kami selalu membagi rata hasil kerja kami dan saya menggunakan uang itu untuk berjudi online,” ungkapnya.
Editor : Selfy
