Reporter : Faldy
PALEMBANG, Mattanews.co – Tenaga Medis adalah pahlawan bagi masyarakat, melihatnya sebagai manusia yang berjibaku dengan covid-19, layak mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya atas tugas mereka yang mulia itu.
Meski tak bersinggungan langsung dengan ruang covid-19, Nurul Qomariah (40) seorang tenaga medis di suatu Rumah Sakit Swasta di Palembang, rasa cemas selalu menghampirinya.
“Kalau dibanding dulu justru sekarang yang lebih was-was, karena ada OTG, sesama kawan kadang curiga,” jelas Eva, sapaan akrabnya, saat dibincangi Mattanews.co. Selasa (17/06/2020).
“Mengatasinya ya sebisa mungkin berfikir positif, sama diingat ke di diri ni karena ini memang resiko kerjaan, jadi ya harus ikhlas, terus dibawa bercanda biar tidak stres,” sambungnya.
Kebetulan, Eva bertugas di ruangan cuci darah, jadi pasiennya memang sudah ada penyakit bawaan. Dalam melaksanakan tugasnya itu, petugas medis, selalu berpesan agar pasien jangan pergi kemana-mana dan sebisa mungkin jangan menerima tamu.
Dan tegas medis pun harus begitu, tidak keluar rumah setelah pulang dan menghindari ketemu tamu.
“Karena kami kan tidak tahu, miss contact dengan pasien, taunya pas ketemu kawan nularke ke kawan, atau sebaliknyo dapat dari kawan, terus kami nularke ke pasien, itu yang kami hindari,” ujarnya.
Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) selama 8 jam, Eva mengaku mereka harus tetap jaga stamina, sebisa mungkin harus fit, dan jangan sakit.
“Alhamdulillah, di RS kami, nambahi suplemen untuk kami tiap hari dikasih susu, telur, atau bubur kacang hijau,” ungkap Eva.
Sedangkan untuk melakukan ibadah, Eva juga tak merasa kesulitan saat sedang menjalankan tugasnya.
“Kalau Sholat, bisa dirumah dan disini juga bisa, kami memang ada ruangan khusus untuk membuka baju APD, jadi ya memang steril,” kata Eva.
“Kami, selalu mengganti baju, saat di RS dan menuju pulang ke rumah, jadi baju RS ya tetap di RS, tidak pernah dibawa ke rumah,” tutupnya.
Editor : Fly