“Namanya hukum saat ini sangat diperlukan, maka dengan hadirnya Pak Kajari kesini bisa memberi penyuluhan hukum. Dan, supaya seluruh masyarakat Indonesia khususnya LDII itu mengerti aturan hukum dan taat akan aturan hukum itu sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut Sukanto menjelaskan pihaknya memiliki empat Ponpes yang kesemuanya itu merupakan hasil pembinaan dari Ormas LDII.
“Kami miliki 4 Ponpes merupakan binaan dari LDII, salah satu yang terbesar itu Ponpes Luhur Sulaiman yang mana jumlah satri dan santriwati terbanyak diantara lainnya yakni kurang lebih 1.200 orang,” tambahnya.
“Santri dan santriwati kami itu tidak hanya mondok tapi sekaligus sekolah. Jadi, istilahnya itu Ponpes Luhur Sulaiman Plus, karena di pondok kami itu ada SMP dan SMK Baitul Izza,” imbuhnya.
“Hal ini sebenarnya menjawab daripada kebutuhan masyarakat yang mana kalau dulu mondok tidak bisa sekolah, kalau sekolah tidak bisa mondok dengan adanya Ponpes plus maka dia dua-duanya itu dapat. Bisa mondok, yang nantinya para santri menjadi ustadz, ustadzah, mubaligh, dan mubaligah sekaligus mempunyai ijazah,” tandasnya.