Reporter : Nopri
BANGKA, Mattanews.co – Proyek Pembangunan Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Umum Depati Bahrin Sungailiat Bangka yang menelan uang Negera sebesar Rp14,7 miliar tahun 2020 terancam molor.
Sanusi selaku PPK Proyek IBS meminta agar Wartawan yang ingin konfirmasi terkait terancamnya molornya pembangunan IBS tersebut, untuk berkirim surat yang ditujukan kepada pihaknya.
Sanusi bahkan menegaskan akan menjawab semua pertanyaan wartawan melalui surat yang telah awak media kirimkan. “Kami tadi pagi sudah rapat dgn OPD-OPD terkait, jadi kalau para wartawan memerlukan informasi terkait hal itu silahkan sampai kan secara tertulis, dan kami akan jawabkan secara tertulis,” jawab Sanusi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (2/11).
Dilansir pemberitaan sebelumnya, pihak manajemen PT. Garuda Catur Kencana (GCK) mengaku progres pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Depati Bahrin Sungailiat Bangka baru mencapai 70 persen. Kendati batas waktu pelaksanaan hanya sampai 15 Desember 2020, pihak manajemen mengaku optimis bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut. Statement ini terbilang berani jika melihat kondisi lapangan. proyek senilai Rp 14,7 Miliyar ini masih sangat berantakan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Budi selaku bagian administrasi sekaligus mengaku sebagai perwakilan dari manajemen PT. Garuda Catur Kencana kepada wartawan Rabu (2/12/20) siang di lokasi proyek. Budi beralasan bahwa faktor Covid juga menjadi salah satu kendala dalam proses pengerjaan, namun dirinya optimis pihaknya bisa menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan schedule.
“Progresnya baru sekitar 70 persen pak, tapi kita optimis lah bisa selesai sesuai jadwal. Kita akan upayakan. Sekarang kita lembur pak mengerjakannya. Kalau kelihatan terlambat, ya faktor situasi Covid pak,” jelas Budi.
Pantauan wartawan di lapangan, kondisi proyek Dana DAK ini sendiri masih jauh dari selesai. Pemasangan keramik lantai baru dimulai. Terlihat pekerja sedang mengaduk semen secara manual. Proses pemasteran dinding baru selesai separuh, kemudian tangga darurat yang menghubungkan antar lantai baru sebatas semen cor. Diperkirakan masih butuh waktu sekitar 2 bulan waktu pekerjaan untuk bisa merampungkan pekerjaan ini. Namun pihak perusahaan yang berasal dari Sidoarjo Jawa Timur tersebut mengaku optimis bisa menyelesaikan sesuai jadwal.
Sebelumnya diberitakan sempat tersiar kabar bahwa pihak perusahaan pemenang tunggal lelang ini tidak lagi mengerjakan proyek tersebut sejak pertengahan September 2020 lalu. Namun kabar tersebut dibantah Budi dan mengatakan bahwa pihak Direksinya masih rapat dengan pihak PU.
Sebelumnya, Selasa (1/12/20) malam, wartawan sempat mencoba mengkonfirmasi situasi ini kepada pihak PPK, yakni Sanusi dari Pemkab Bangka. Termasuk kepada Putra yang merupakan pengawas proyek ini. Namun hingga berita ini diturunkan keduanya belum memberikan jawaban.
Editor : Chitet