“Petani kesulitan mendapatkan pupuk. Hanya yang punya kartu tani saja yang bisa mendapatkan itu,” ujar H Edi.
H Edi mengatakan bahwa dirinya dapat menyalurkan beras para petani diantaranya terdapat salah satu program dari Pemerintah Pusat yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tiap bulannya gabah para petani dapat diserap dan diberdayakan melalui program tersebut.
“Itu merupakan peluang bagi para Gapoktan dan para suplier-suplier beras. Dengan adanya BPNT ada market yang bisa disalurkan dari quota petani. Tapi masih ada saja suplier dari luar Kabupaten Ciamis, saya pastikan itu berasnya bukan dari Petani Ciamis,” katanya.
Ia berharap, pemerintah baik legislatif maupun eksekutif dapat menertibkan para suplier dan mengedepankan aspek pemberdayaan lokal. Mengingat untuk kuota gabah dan beras di Ciamis selalu surplus dan melimpah ruah apalagi di Lakbok dan Purwadadi.
Di tempat yang sama Dandim 0613 Ciamis Letkol CZI Dadan Ramdani menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan petani lokal, pasalnya Sentra ataupun lumbung padi memang berada di Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Lakbok.