Saat ini, sumur B-12 telah masuk tahap clean up dengan produksi pada level 5,000 BOPD dan akan dinaikan secara bertahap hingga diharapkan mencapai level produksi 13,000 BOPD.
Kepala Divisi Pengeboran dan perawatan sumur, Surya Widyantoro mengatakan sumur pengembangan B-12 mencapai target pengeboran di kedalaman 6076 ftMD dengan menggunakan anjungan pengeboran PDSI-40.
Menurut Surya, kegiatan pengeboran sumur B-12 diselesaikan selama 45 hari, lebih cepat enam hari dari yang direncanakan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan SKK Migas menyambut baik adanya penambahan produksi dari sumur B-12 dan diharapkan dari pengembangan sumur tersebut akan terjadi penambahan lifting minyak dan gas secara nasional.
“Sebagai lapangan dengan produksi terbesar nomor 2 di Indonesia, maka keberhasilan program pengeboran di lapangan Banyu Urip akan memberikan dampak yang besar dalam upaya meningkatkan lifting minyak secara nasional,” imbuh Hudi.
SKK Migas menurut Hudi, akan terus mendorong KKKS melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur eksisting sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi dan penambahan lifting. “Kami berikan apresiasi buat tim yang bekerja, semoga ini berpengaruh positif untuk KKKS lain untuk terus mengerjar target produksi migas secara nasional demi ketahanan energi,” kata Hudi, Senin (23/9).