MATTANEWS.CO, LHOKSUKON – Ratusan massa aksi yang tergabung dari Gerakan Penuntut Keadilan Kabupaten Aceh Utara, gelar aksi menolak pemaksaan vaksinasi, bertempat di Pintu Gerbang DPRK Aceh Utara, Kamis (3/2/2022).
Ratusan massa yang berasal dari berbagai daerah dalam Kabupaten Aceh Utara itu, memulai aksi sekitar pukul 10.30 WIB. Namun, setelah melakukan orasi selama satu jam, massa aksi juga tidak ditemui oleh anggota DPRK Aceh Utara. Bahkan, massa tak diberikan ijin masuk oleh pihak kepolisian.
Salah satu orator pada aksi tersebut mengatakan, pihaknya tidak menolak vaksinasi. Melainkan, pemaksaan terhadap vaksinasi yang ditolak.
“Kami tidak menolak program vaksinasi. Kami menolak pemaksaan vaksinasi terhadap santri, terhadap siswa dan masyarakat. Mau urus surat-surat harus menyertakan surat vaksin,” kata salah seorang orator.
Dalam pantauan, massa yang didominasi kaum pria dan belasan perempuan itu, juga membawa karton aspirasi yang bertuliskan “Jangan Paksakan Anak Kami untuk di Vaksin”.
Sementara, Kasat Intelkam Polres Aceh Utara, Iptu Nizar menyebut, sudah meminta perwakilan massa sebanyak 6 orang untuk masuk menjumpai Anggota DPRK Aceh Utara.
“Namun mereka tidak mau harus masuk semua,” ucap Iptu Nizar.
Dikatakan Iptu Nizar, massa yang dikoordinir Muhazir SH, menyurati Ketua DPRK Aceh Utara untuk melakukan audiensi. Walaupun, Kasat Intel mengakui, pihaknya sudah dikirimi surat pemberitahuan aksi ke Polres Aceh Utara.
“Bukan menggelar aksi. Kan gak bisa demo, sedang Covid begini,” kata Nizar.
Massa yang tak kunjung dipersilahkan masuk, akhirnya membubarkan diri pada pukul 12:00 WIB, setelah menyampaikan pernyataan sikap kepada awak media.
