Reporter : Dewan Richardi
BATANGHARI, Mattanews.co- Kepolisian Resort (Polres) Batanghari menggelar acara pisah sambut Kapolres Batanghari AKBP Dwi Mulyanto yang digantikan oleh AKBP Heru Ekwanto.
Rangkaian acara tersebut dimulai dari penyambutan Kapolres Batanghari yang baru Heru Ekwanto dengan tarian sekapur sirih yang merupakan tarian daerah Jambi dihalaman Polres Batanghari.
Kapolres Batanghari Dwi Mulyanto saat diwawancarai oleh Mattanews.co setelah rangkaian acara mengatakan, acara yang digelar hari ini merupakan rangkaian perpindahan dari pejabat lama ke yang baru.
“Tujuan acara hari ini adalah memberikan gambaran situasi Kamtibmas di Kabupaten Batanghari dari Kapolres lama ke Kapolres yang baru,” kata Dwi Mulyanto, Jum’at (21/08/2020).
Dikatakan Dwi, dirinya berpesan kepada Kapolres Batanghari yang baru sebagai pengganti dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang belum dapat diselesaikannya.
“Seperti beberapa permasalahan di BSU yang belum selesai, PT. KAI dengan PT. US. Dan untuk ilegal drilling sudah disampaikan oleh bapak Kapolda sebagai atensinya,” timpalnya.
Disebutkan Dwi, permasalahan ilegal drilling jangan selalu ditumpuhkan kepada Polres, karena permasalahan ini merupakan permasalahan kita bersama.
“Tapi menurut saya, bahwa ilegal drilling di tetangga kita tepatnya di Sumsel ada legalisasi. Padahal situasinya sama seperti disini. Saya berharap itu bisa dilaksanakan disini, tapi khusus di luar WKP atau tepatnya di tanah masyarakat,” tuturnya.
“Inikan peluang, kita harus belajar kendala jadi peluang, jangan peluang menjadi kendala. Nah inikan ada peluang menjadi kendala. Ada beberapa calon Bupati yang bertemu sama saya, ada jeritan masyarakat di dalam sana. Ini ada peluang kemana jadi kendala, di tempat lain bisa kenapa di sini tidak bisa. Tapi harus secara legal, kita siap menjembataninya,” dilanjutkannya lagi.
Terakhir dia menyampaikan pesan kepada Kapolres Batanghari yang baru agar dapat menjembatani masyarakat dengan Pemda agar keinginan masyarakat dapat diakomodir.
“Kalau untuk kenangan saya selama bertugas disini, masyarakat disini bagus karena masyarakat disini lebih mudah diatur dan mau menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah,” ujarnya.
Sementara itu, AKBP Heru Ekwanto Kapolres Batanghari yang baru mengatakan, dirinya sudah menerima semua turunan dari Kapolres yang lama terkait masalah Batanghari.
“Berdasarkan data yang saya terima semua lengkap, jika ada yang tertinggal nanti akan kita tanyakan kembali,” kata Kapolres Batanghari yang baru AKBP Heru Ekwanto.
Dikatakan Heru, dia juga tidak bisa memiliki visi dan misi terlalu panjang, perlu didudukkan bersama pihak terkait kebijakan, untuk menjadi potensi yang bisa menjadi permasalahan di tengah masyarakat.
“Kita prioritaskan dulu potensi yang paling besar, sehingga dengan situasi yang kita ciptakan sudah nyaman tentunya kita bisa menyelesaikan permasalahan lain yang kita tertinggi sampai yang terendah,” tuturnya.
“Sesuai dengan saya waktu di kerinci melanjutkan dari pak Dwi polanya seperti itu. Jadi dengan seperti itu, jika situasi yang sudah aman, dengan cara bergotong royong kita bisa mengajak yang lain bekerja sama dengan kita,” tambahnya.
Disinggung untuk Pilkada, Heru menyebutkan, polanya hampir sama karena di Kerinci tepatnya di Sungai Penuh ada Pilwako. Untuk pemetaan dari tingkat satu dan dua hampir sama.
“Sekarang saya tinggal belajar sedikit untuk peta Pilkada untuk Batanghari,” pungkasnya.
Editor : Lintang