Example 728x250 Example 728x250
NUSANTARA

Terpuruk di Pandemi, Supplier Serampat Sandal di Tulungagung, Bangkit !

×

Terpuruk di Pandemi, Supplier Serampat Sandal di Tulungagung, Bangkit !

Sebarkan artikel ini
Agus Wibowo sambil menunjukan barang orderan serampat sandal, Minggu (25/4) Foto: Ferry Kaligis/Mattanews.co

MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Adanya pandemi Covid-19 hingga saat ini belum tuntas, menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha mikro yang ada di Kabupaten Tulungagung.

Hal ini memaksa pelaku usaha banyak yang gulung tikar lantaran tidak adanya pemasukan untuk memenuhi kebutuhannya atau pemasukan yang turun drastis selama pandemi.

Supplier serampat sandal, Agus Wibowo (44) mengungkap itu pada Mattanews.co, saat berbincang santai di Cucian Mobil Car Wash 49 Kelurahan Kepatihan, Minggu (25/4/2021).

“Memang benar, selama pandemi ini banyak pelaku usaha mikro yang bangkrut, bahkan bisnisnya pun juga mengalami omzet penjualannya turun begitu signifikan,” kata Dia.

“Dulu sebelum pandemi omset kotor penjualan serampat sandal kisaran 45-50 juta-an, namun sekarang turun drastis 20-25 juta-an,” imbuh Agus yang dulu seorang pemilik Cafe Upgrade.

Agus menambahkan, menekuni bisnis ini baru berjalan 2 tahun sebagai supplier serampat sandal jepit masih memiliki 7 pengrajin sebagai pelanggan setianya

“Biasanya mereka pengrajin sandal jepit setiap order rata-rata 100 kodi. Rinciannya 1 kodi berisi 20 pasang serampat sandal jepit,” tambahnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan ditengah pandemi ini ,mengaku sangat terpukul dengan omset penjualan menurun. Terlebih, pengrajin langganannya setiap order juga berkurang dari biasanya

“Sempat down saya, namun akhirnya bangkit kembali Selaku supplier serampat sandal jepit, saya ini akan ambil barangnya langsung dari produsen di Surabaya sana, setiap pengambilan minimal 1 ton,” jelasnya.

“Sebelum ada pandemi dulu setaip Minggu bisa sampai 3 kali ambil barang ke produsen, namun sekarang bisa 1 kali saja sudah syukur Alhamdulilah,” sambungnya.

Tutur Agus, masih melanjutkan saya menjual kepada pengrajin dengan dibawah harga pasaran per kodi 10 ribu isi 20 pasang.

“Jujur saja, harga bersaing dengan kompetitor lain, makanya saya berani harga dibawah pasar, karena saya langsung mengambil dari pabrik di Surabaya,” terangnya.

“Alhamdulilah bulan Ramadan ini dapat berkah menerima orderan dari luar pulau yakni Nusa Tenggara Barat pesan 1000 kodi atau 20 ribu pasang serempat sandal,” sambungnya.

Agus berhadap semoga masa pandemi ini segera berakhir agar perekonomian kembali normal, apalagi sebentar Lebaran akan tiba.

“Tetap patuhi Protokoler kesehatan, Insya Allah kita semua akan terhindar dari Covid-19, dan tetap ikuti himbauan Pemerintah terkait larangan dilarang mudik,” tandasnya.