“Alhamdulilah, Pada tahun 2021 dari hasil kita meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Artinya tidak ada masalah terkait pengelolaan keuangan di JSC, semua berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Umum JSC Norman menuturkan, saat Fornas ada kesepakatan dengan penyelenggara tidak ada pedagang yang berjualan. Itu tujuannya supaya tertib saat pelaksanaan even Fornas.
“Jadi yang diambil biaya itu hanya untuk permainan menyewa plaza. Saat ada even misal ada even kegiatan Fatayat, itu untuk permainan di plaza ada biaya dan itu resmi, ada kwitansi dan masuk ke JSC bukan ke kantong pribadi,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, saat Fornas ada edaran Gubernur untuk hotel, mall, dan wisma menyediakan space untuk UMKM. Itu bersurat yang disampaikan Gubernur.
“Masak berdagang di dining hall tanpa surat dan tanpa izin,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, masuk ke JSC tidak ada biaya parkir. Hanya ada biaya tiket masuk yakni tiket masuk motor Rp 5.000, mobil Rp 10.000 dan orang Rp 1.000 perorang. Untuk atlit yang menginap di wisma atlit itu free. Untuk penggunaan venue atlit itu ditagihkan ke Koni. Penggunaan venue dari club itu dikenakan biaya, tapi itu sesuai standar artinya biaya yang dikenakan tidak terlalu mahal.