MATTANEWS.CO, OKI – Terik mentari pagi menyinari kawasan wisata di sudut kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (7/7/2024).
Nampak sekitar 20 orang berbaris rapi tepat di depan dua jendela kecil berkaca hitam. Di atas kaca tersebut tertulis ‘Loket’. Mereka di sana mengantri untuk membeli tiket masuk wahana Deras Waterboom di Dinesti Land OKI.
Tempat wisata ini masih terbilang baru, karena dibuka pada akhir Desember 2023 lalu. Namun karena pesona wahananya yang seru, antrian pengunjung tempat wisata itu pun cukup banyak. Seakan pengunjung tak berhenti datang. Antusias itu juga didukung karena saat itu masuk masa weekend dan bertepatan dengan libur sekolah.
Dari antrian yang panjang tersebut, terlihat salah satu pengunjung pria yang mengeluarkan ponsel dan melakukan scan di papan kaca kecil. Tidak ada sepeserpun uang cash yang dikeluarkan dari kantong celananya.
“Berapa semuanya, mbak? Saya pakai QRIS ya?,” ucap pria berkaos putih itu.
“Iya mas, silahkan di-scan. Totalnya Rp 125.000 untuk tiket 5 orang,” balas wanita dalam loket dengan ramah.
Pria itu bernama Agung Dwi (34), warga Palembang yang sengaja datang ke OKI untuk berwisata di sana bersama keluarganya. Selain tempat wahana air yang ramah di kantong, fasilitas di dalam wahana pun beragam dan disukai anak-anak.
“Tempatnya baru, ini pertama kali ke sini. Awalnya lihat di medsos, dan karena sekarang sedang libur maka langsung merencanakan ke sini,” ujar Agung.
Agung mengatakan, selain tertarik karena wahananya yang seru, ia pun mengaku sempat melihat iklan di medsos bahwa ada penawaran menarik berupa diskon di tempat tersebut. Syaratnya adalah menggunakan pembayaran tanpa tunai.
“Saya salah satu pengguna cashless. Kemarin lihat ada promo jika membeli tiket dengan cashless. Dan dicoba ke sini,” jelasnya.
Menurut Agung, dengan menggunakan cashless tidak hanya menghemat biaya pembelian tiket masuk saja, melainkan juga bisa lebih mudah dan sederhana.
“Kalau melakukan transaksi dengan cashless kan tinggal scan saja. Jadi gak repot harus menyiapkan atau menunggu kembalian uang. Jadi lebih simpel, anak-anak dan keluarga juga bisa happy main di sini,” jelasnya.
Serupa dengan Agung, pengunjung lain dari Prabumulih, Dandy Hendrias (37) pun mengakui hal yang sama. Ia menjelaskan, penggunaan cashless bisa mempermudahnya dalam bertransaksi apapun. Seperti untuk membeli tiket masuk, belanja makanan ringan atau makanan dingin di setiap stand di dalam wahana waterboom itu.
“Belanjanya kan tinggal scan saja. Jadi walau gak bawa uang cash, tetap aman di sini. Ada layanan QRIS BSB di sini, jadi bisa cepat dan ringkes. Juga gak ngerepotin bawa-bawa uang tunai,” jelasnya.
Selain memberikan kemudahan, kata Dandy, dengan menggunakan QRIS akan lebih mudah baginya untuk mengetahui transaksi keuangan yang sudah dikeluarkan. Sebab semua jenis transaksi tercatat di aplikasi ponselnya.
“Saya bisa cek-cek untuk apa saja uang tadi saya pakai. Kan ada data transaksinya. Kalau pakai tunai (bayar dengan tunai) akan terkesan lebih boros dan tidak tahu uang dipakai untuk apa saja,” kata dia.
Menurut Dandy, semua tempat wisata dan tempat-tempat umum yang menarik sudah seharusnya memiliki layanan QRIS, seperti yang disediakan di Dinesti Land. Karena hal itu akan memudahkan wisatawan atau pengunjung yang datang.
“Sekarang kan sudah zamannya antiribet. Jadi memang sudah seharusnya semua tempat menyediakan layanan ini,” kata dia.
Sementara itu, pengelola Dinesti Land, Hengki Maradona mengatakan, selain menyediakan fasilitas yang lengkap di wahana Deras Waterboom, pihaknya juga menyediakan pelayanan terbaik. Salah satunya menyediakan pembayaran tunai dan non tunai di loket masuk dan stand kuliner.
“Tempat ini buka setiap hari dan weekend selalu ramai pengunjung. Yang datang dari dalam dan luar kota. Jadi banyak yang bertransaksi dengan cash dan cashless di sini. Dan kami sediakan QRIS BSB untuk yang ingin membayar cashless,” kata dia.
Sejak opening hingga kini, sudah cukup banyak pengunjung atau wisatawan yang menggunakan QRIS ini. Selain memudahkan mereka, QRIS juga sudah menjadi bagian transaksi kebanyakan orang.
“Layanan QRIS sudah ada dan banyak juga yang pakai. Dengan ini transaksi pembelian tiket dan lainnya akan mudah dan lebih cepat,” ucapnya.
Di tempat berbeda, Bank Sumsel Babel sendiri terus berinovasi dalam menyediakan layanan transaksi keuangan digital.
“Bank Sumsel Babel secara konsisten mengawal kemajuan zaman dan terus melakukan pembaruan secara digital baik itu melalui penyediaan aplikasi maupun website. Layanan keuangan digital meliputi kartu debit visa, BSB Cash dan QRIS,” kata Achmad Syamsudin, Direktur Utama BSB.
Diakuinya, saat ini transaksi digital seperti penggunaan QRIS memang menunjukkan tren meningkat. Bukan hanya karena saat ini dunia sudah serba digital, namun juga karena masyarakat sudah melek dan paham pentingnya layanan keuangan yang lebih baik dan aman.
Oleh karena itu, kata Syamsudin, pihaknya akan terus bertransformasi dan menghadirkan layanan produk yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Bukan hanya fokus pada UMKM, namun semua sektor yang membutuhkan keuangan digital seperti tempat wisata dan sebagainya menjadi sasaran BSB untuk dikembangkan. Salah satunya dengan menyediakan layanan barcode QRIS dalam pengembangan bisnis dan usaha tersebut.
“Dengan QRIS, masyarakat tidak perlu bertransaksi menggunakan uang fisik. Kita arahkan menggunakan transaksi online, cukup dengan scan barcode melalui QRIS Bank Sumsel Babel sudah bisa dilakukan transaksi pembayaran,” terangnya.
Pihaknya mendukung penuh pengembangan UMKM dan tempat wisata demi membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Selain memudahkan transaksi, penggunaan QRIS selama ini juga berhasil meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Hal itu karena masyarakat tidak bersentuhan langsung dengan uang secara fisik. Karena itu, saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu pemanfaatan QRIS makin berkembang signifikan.
Pihaknya memastikan, ke depannya Bank Sumsel Babel akan terus memperbanyak merchant QRIS di sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan hingga wisata sehingga akan semakin memudahkan masyarakat bertransaksi non tunai.
“Jadi tagline kita itu tinggal scan langsung beres. Transaksinya simpel. Layanan ini membuat transaksi nasabah menjadi mudah, cepat dan terhindar bahaya peredaran uang palsu saat melakukan pembayaran atau menerima kembalian pembayaran,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, pola hidup masyarakat telah berubah dengan kehadiran berbagai layanan serba digital. Bukan hanya di Sumsel, namun di Tanah Air. Karena itu, pihaknya akan terus berinovasi dalam memberikan layanan keuangan perbankan yang lebih baik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan (Sumsel) Ricky P Gozali mengatakan masyarakat perlu menyadari bahwa Rupiah memiliki fungsi sebagai alat transaksi meskipun bentuk transaksi yang ada saat ini terbagi menjadi dua cara. Yaitu menggunakan uang kartal dan transaksi non tunai.
“Non tunai ini yang sedang kita tingkatkan dan harapannya ke depan bisa menggantikan penggunaan uang kartal. Dan yang penting dilakukan saat ini agar pemahaman tentang Rupiah memberikan dampak pada semua hal termasuk efisiensi ekonomi,” kata dia.
Menurut Ricky, peningkatan dari pengguna QRIS di Sumsel menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus tantangan baru bagi pihaknya. Karena tahun 2024 ini, volume transaksi sistem pembayaran digital melalui QRIS di Sumsel ditargetkan dua kali lipat dari tahun 2023.
“Realisasi di Sumsel mencapai 21,4 juta, sangat luar baisa. Tapi ada tantangannya di 2024 ini, target harus mencapai 28 juta pengguna,” ucapnya.
Ricky optimis target tersebut akan terealisasi di tahun 2024. Namun ada beberapa yang harus diperhatikan, seperti literasi masyarakat dan infrastruktur yang mendukung.