MATTANEWS.CO,KARAWANG – Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyerahkan secara langsung bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Bantuan tersebut berupa 24 alsintan, 641unit hand traktor roda dua, 2 unit combine multiguna, 8 unit traktor roda 4, 3 unit combine harvester besar, 1 unit rise miling unit (RMU) dan 40 ekor sapi.
Bantuan tersebut didapat dari Kementan, yang diberikan langsung kepada Bupati Cellica.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada 26 kelompok tani, pada hari Kamis (10/6/2021).
Kelompok tani tersebu, tersebar di Kecamatan Lemahabang, Tirtamulya, Kotabaru, Cilamaya Kulon dan Karawang Timur di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Karawang.
Bupati Cellica mengatakan, bantuan tersebut diberikan dalam rangka upaya meningkatkan produktifitas petani, agar dapat menghasilkan padi yang lebih baik secara kualilitas maupun kuantitas.
“Total bantuan dari Kementan RI yang sudah diterima Kabupaten Karawang. Ada juga alat pertanian lainnya seperti power tresher, combine harvester, transplater, handsprayer, cultivator dan alat pencacah pupuk organik,” katanya.
Cecilia menjelaskan, bantuan itu diharapkan mendongkrak produksi padi di Karawang, sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan.
Apalagi Karawang selama ini, berpredikat sebagai lumbung padi Jawa Barat.
“Pemkab Karawang selalu memberikan perhatian besar kepada bidang pertanian. Banyak program intervensi atau afirmatif yang digulirkan oleh pemerintah, untuk membantu kemajuan bidang pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, Kabupaten Karawang memiliki potensi pertanian yang menyangga pangan bagi daerah lainnya.
Dengan luas lahan lebih dari 95.000 hektare, pertanian masih menjadi sektor andalan ditengah-tengah industrialisasi.
Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, sangat komitmen mempertahankan daerah sebagai lumbung padi.
Hal tersebut dituangkan dalam sebuah regulasi, berupa pengaturan tata ruang, lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B) hingga peraturan perlindungan petani.
“Kita sukses produksi 1,3 juta ton GKP per tahun. Kebutuhan untuk Karawang sendiri cukup dengan 500.000 ton, jadi surplus 800.000 ton itu, bisa menyangga kebutuhan kabupaten atau kota besar lainnya,” ucapnya.












