MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumsel Drs Riza Fahlevi MM berharap pada kurikulum baru ini guru lebih aktif dalam mengajar kepada siswanya. Bukan hanya referensi buku dan catatan yang sangat banyak tetapi tidak digunakan. Tapi lebih kepada minat dan keingin dari siswa tersebut untuk belajar.
“Saya harap pada guru untuk lebih mengutamakan kepada materi yang diberikan kepada siswa. Jadi materi yang diberikan sepenuhnya dapat diserap oleh siswa bukanhany sebatas riterasi saja. Percuma membuat banyak-banyak pembeljaran tapi tidak masuk kedalam ilmu para siswa. Tapi lebih baik satu dua lembar saja tapi bisa diserap baik oleh para siswa,” harap Drs Riza Fahlevi MM usai membuka kegiatan Sosialisasi In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka (IHT IKM), di aula SMAN 10 Palembang, Senin (4/7/2022).
Ia melanjutkan, mendatang juga hobinya para siswa dimana akan tergambar. Jadi siswa bisa diarahkan mau belajar apa dan bagaimana. Ada siswa yang hobi dalam broadcasting, ada hobi di sosial politik, ada hobi jadi insinyur dan jurnalis. Jadi tugas para pendidik untuk mengarahkan kemana siswa akan dimana tujuan akhirnya atau cita-citanya.
“Guru harus lakukan inovasi dalam mengajar, seperti mengunakan bahasa daerah seperti daerah Kombering dan Sekayu. Jadi jika guru mengajar menggunakan bahasa Indonesia siswa dapat menyerap 50%. tapi jika memakai bahasa daerah menjadi 85%. Maka guru tersebut bisa berinovasi memakai bahasa daerah,” jelas dia.
Menurut dia, saat ini Indikator sekolah penggerak ditentukan oleh kepala sekolah itu sendiri. Meskipun sekolah tersebut tinggal dipelosok jika kepala sekolahnya lulus dalam tes, maka sekolah tersebut sudah menjadi sekolah penggerak. Untuk di Sumsel sendiri ada sebanyak lima sekolah menjadi sekolah penggerak dan bisa menerapkan kurikulum baru yaitu di SMA 10,12,17,18 dan SMAN Sumsel
“Saya harap IHT implementasi Kurikulum merdeka ini, agar bisa melaksanakan apa yang diharapkan oleh bapak Menteri. Bukan hanya pintar tapi juga memiliki akhlak budi pekerti yang baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 10 Palembang Rozali SPd MPd mengatakan, pada tahun ajaran baru ini sekolahnya akan melaksanakan kurikulum baru. Dimana pada kurikukulum merdeka belajar ini siswa akan menetukan jurusan di kelas 11. Tidak seperti kurikulum 13 dimana siswa sudah ditentukan jurusan dikelas 10. Ini merupakan tahun kedua penerapan kurikulum baru secara Nasional.
Dilanjutkanya, sekolah SMAN 10 masuk dalam sekolah penggerak. Dimana sekolah penggerak bisa melaksanakan Kurikulum baru. Sekolah yang bukan sekolah penggerak juga bisa melaksanakan kurikulum baru tapi secara mandiri.
“Untuk buku kurikulum baru bagi siswa baru sudah kita siapkan, sedangkan untuk kesiapan guru sendiri sudah dilakukan dan juga pada hari ini dengan pihak IHT,” jelas dia.