“Sensus dibagi menjadi dua tahap secara online dimulai sejak Febuari hingga 31 Maret, setelah itu Juli dilakukan secara wawancara,” jelasnya.

Mengapa secara online sensus penduduk tahun 2020 ini, katanya selain memanfaatkan teknologi 4.0 juga mengimbangi kesibukan aktifitas masyarakat.

“Sekarang ini tingkat kesibukan masyarakat kita sangat luar biasa untuk itu kita memanfaatkan teknologi sensus secara online ini,dengan syarat memiliki Kartu Keluarga (KK), KTP, dan buku nikah serta kuota,” katanya.

Nantinya setelah itu data yang telah isi secara online ini akan digabungkan dengan data yang tidak online.

“Kita akan menyebar 2 ribu petugas kita pada Juli nanti ke RT untuk door to door kerumah warga,” jelasnya.

Ditargetkan dari 27 ribu Kartu Keluarga yang online bisa rampung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

“Sekitar 22 ribu KK yang sudah clean dari 27 KK yang ada,” tandasnya.

Editor : Anang