Reporter : Warto Warman
RAJA AMPAT, Mattanews.co – Anggota DPRD Raja Ampat, Fahmi Macap kini mengklarifikasi atas tuduhan pada dirinya sebagai pelaku utama tindakan anarkis yang terjadi di Kampung Atkari pekan lalu.
Fahmi mengisahka,bahwa usai insiden itu,namanya kemudian dicatut oleh oknum-oknum tertentu dengan tujuan mencoreng nama baiknya.
Lantaran namanya dicatut oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab tersebut sehingga ia merasa terganggu secara Psikis.
“Atas kejadian tersebut yang terjadi di kampung Atkari yang saat ini juga sudah di laporkan ke pihak kepolisian oleh oknum tertentu,maka saya ingin mengklarifikasi karena jelas -jelas ini sangat merugikan saya secara pribadi dan status saya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat,” ucap Fahmi Saat konferensi pers di kota Waisai, Senin (2/11/2020).
Salah satu postingan di media sosial Facebook yang menuding adanya keterlibatan Fahmi dalam insiden itu yakni, Postingan salah satu akun bernama Filep Imbir. Bahwa,Fahmi Macap yang memimpin masa ketika kejadian di Kampung Atkari.
“Saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua Barat bahkan indonesia secara menyeluruh. Saya mempertaruhkan harga diri saya dengan kapasitas selaku Anggota DPRD Raja Ampat. Sangatlah tidak terpuji, dan tidak terhormat jika melakukan tindakan yang seperti dituduhkan kepada saya yang saat ini telah beredar di media sosial terkait kejadian di Kampung Atkari,” ungkap Fahmi.
Lelaki yang kerap disapa Pace FM itu juga mengungkapkan kepad pihak-pihak terkait agar dapat menelusuri perjalanan karirnya,bahwa tidak pernah terlibat dalam tindakan anarkis.
“Kalau itu terlalu singkat,maka dimulai dari saya masih SD sampai dengan menamatkan studi sebagai sarjana, saya tidak pernah terlibat dalam konflik apapun dan tidak pernah memimpin kelompok manapun untuk melakukan aksi anarkis,” terangnya.
“Di zaman Marinda saya juga pemain utama, begitu pula di zaman AFU periode pertama saya juga pemain utama bahkan sampai dengan hari ini, dalam catatan politik saya di Raja Ampat saya tidak pernah melakukan tindakan anarkis apapun di atas tana Raja ini” Ucap Fahmi.
Menurut FM, selaku pimpinan Partai dan selaku Anggota DPRD, sangat memalukan sekali untuk melakukan tindakan anarkis seperti yang di tuduhkan padanya melalui postingan dan video lainya di media sosial.
Ia menegaskan,jika itu benar dirinya terlibat atas kejadian anarkis tersebut,maka tidak perlu di penjara dan di PAW , tapi ditembak mati juga bagi dirinya tidaklah apa-apa.
“Namun pertanyaannya, jika saya tidak terlibat lalu siapa yang akan bertanggung Jawab,” tegas Politisi Partai Amanat Nasional itu.
Ia juga membeberkan,Usai kejadian itu ia di telephon oleh Burhan Manufandu dan diancam untuk di bunuh oleh Otis Imbir dan Jems Rusel bahkan anak istrinya pun terbawa dalam ancaman itu.
“Dengan jelas-jelas Bahwa saya tidak terlibat dalam bentuk apapun atas kasus yang terjadi di kampung Atkari, tapi saya di ancam untuk di bunuh, Bahkan kata Otis Imbir dalam Ancama itu akan dibunuh dan di bungkus pakai Jas DPR,” terang Fahmi.
Fahmi menyampaikan bahwa ini sesuatu yang memalukan sekali dan perlu di ketahui bahwa tuduhan itu tidaklah benar.Ia menegaskan lagi bahwa, dirinya sedikitpun tidak terlibat dalam diskusi maupun tindakan yang terjadi kala itu.
Menurut Fahmi,dibalik kasus Atkari ada actor intelektual yang sengaja memotori, sehingga gencarkan tuduhan tidak berdasar kepada dirinya dengan tujuan untuk mencoreng nama baik serta menjatuhkan harkat dan martabatnya.
Atas insiden tersebut,Ia mengungkapkan akan mencari tahu siapa dalang yang memainkan skenario tersebut.
“Saya tidak akan berhenti atas persoalan ini, karena tuduhan tersebut telah merusak nama baik saya. Saya juga tidak ingin persoalan ini berkepanjangan sehingga hari ini saya melakukan Confrensi pers agar hal ini disampaikan ke Publik, dan proses Hukum akan tetap saya lalui karena secara psikologi saya juga terganggu atas ancaman-ancaman itu,” ujar Fahmi.
Dikatakan, ia akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. Ia juga menilai persaingan politik di Raja Ampat saat ini tidak baik dan tidak semestinya.
Bagi FM, tudingan tidak berdasar atas dirinya itu merupakan upaya untuk pembunuhan karakter dan merendahkan harkat dan martabatnya.
“Maka nama saya harus kembali di pulihkan oleh orang-orang yang terlibat atas tuduhan ini, termasuk Panwas Lapangan Kampung Atkari saya akan melaporkanya juga,” ujarnya.
Ketua Komis I DPRD Raja Ampat itu juga berharap kepada pihak Kepolisian agar melakukan investigasi secara detail atas kasus tersebut sehingga dapat terungkap siapa yang ada dibalik layar.
“Kenapa nama saya dicatut dalam postingan tersebut? dan kenapa saya di ancam?, karena ini pasti ada informasi dari kampung Atkari terkait bahwa Fahmi Macap yang pimpin pasukan atas kejadian anarkis tersebut, ini adalah sebuah penipuan,” tandasnya.
Editor : Chitet