Example 728x250 Example 728x250
NUSANTARA

Fakfak Raih Nominasi TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik

×

Fakfak Raih Nominasi TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik

Sebarkan artikel ini
Bupati Fakfak diwakili Kepala Dinas Kesehatan Gondo Suprapto, menerima penghargaan Top 45 Inovasi

Reporter: Mokshen Rumeu

FAKFAK, Mattanews.co – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Fakfak meraih nominasi top 45 inovasi pelayanan publik dengan judul  “Bela Kaca” (Bebas Malaria Kampung Bercahaya). Dalam rangka memberantas Malaria yang masih saat ini sebagai resiko untuk kesehatan masyarakat di Kabupaten Fakfak.

Ancaman Malaria itu pernah menempatkan  Fakfak Pada tahun 2017, pada posisi kedua dengan kasus malaria tertinggi di propinsi Papua Barat.

Mengamati realitas itu, Pemkab melalui Dinas Kesehatan membawakan inovasi Bela Kaca. Dengan tujuan agar masyarakat Fakfak dapat terbebas dari malaria.

Bupati Fakfak Mohammada Uswanas menjelaskan, Inovasi ini memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam upaya pengendalian Malaria. Hal ini telah menjadi komitmen bersama dan pendekatan yang digunakan juga cukup sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh petugas kesehatan, maupun Kader-kader terlatih yang tersebar di 142 kampung yang ada di Fakfak.

Dengan dipantau oleh Puskesmas dan kampung melalui kader dalam kegiatan Bela Kaca dengan strategi Menyerang dan Bertahan.

Strategi inovasi Bela Kaca Kabupaten Fakfak

“Startegi menyerang kita lakukan pada kampung yang memiliki lima atau lebih kasus malaria dalam kurun waktu dua bulan, dan secara intensif hingga kasus menjadi nol,” ujar Bupati beberapa waktu lalu

“Kalau strategi bertahan kita lakukan bila tidak ada kasus malaria. Dan bilamana ada temuan kasus, maka yang kita lakukan adalah metode 1-2-5,” sambungnya.

Uswanas mengatakan, metode 1-2-5 adalah pada hari pertama pihaknya melakukan pemeriksaan, pengobatan, hingga notifikasi kasus ke tingkat yang lebih tinggi. Mulai hari kedua hingga keempat penyelidikan epidemiologi, dan pada hari kelima pelaksanaan penanganan sesuai hasil epidemiologi.

Lanjut Uswanas, Inovasi tersebut juga sejalan dengan visi dan misi Bupati, untuk mendukung dalam membersihkan malaria di Kabupaten Fakfak pada tahun 2023.

Di akhir tahun 2017, ada 52 kampung aktif penularan dan di tahun 2019 berkurang menjadi 8 kampung. Dari 1.743 kasus malaria dan pada tahun 2019 telah berkurang jadi 180 kasus. Selain itu, sebanyak 111 kampung kini telah bebas penularan wabah malaria.

“Kampung yang bebas malaria tentunya berdampak langsung kepada masyarakat. Seperti meningkatnya efektivitas kerja, pertumbuhan bayi dan balita menjadi normal dan cerdas,” tandasnya.

Editor: Fly