Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKININUSANTARA

Berprofesi Sebagai Dokter Spesialis, Pendamping Danyonif RK 644/Walet Sakti Hobby Menjahit dan Merajut, Bahkan Karyanya Sudah di Pasarkan

×

Berprofesi Sebagai Dokter Spesialis, Pendamping Danyonif RK 644/Walet Sakti Hobby Menjahit dan Merajut, Bahkan Karyanya Sudah di Pasarkan

Sebarkan artikel ini
Kerajinan seni menjahit dan rajutan hasil karya Ny Zuhria Benu Supriyantoko. Foto: Ist/Bayu Hary Widodo.

MATANEWS.CO, KAPUAS HULU – Menemukan bakat yang terpendam terkadang sangat sulit dilakukan. Setelah lama fokus pada satu keahlian atau pekerjaan tertentu, kadang kita merasa itu bukanlah bakat kita. Disisi lain, kita malah mengabaikan keahlian lain atau pekerjaan lain yang kita rasa itu adalah passion dan minat kita yang sesungguhnya.

Sepenggal kalimat diatas ini persis sama dengan yang ditekuni oleh Ny. Zuhria Benu Supriyantoko, Istri dari Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti yang berprofesi sebagai seorang dokter spesialis Patologi klinik, namun ia juga menekuni bidang kerajinan seni menjahit dan rajutan beberapa jenis model pakaian anak dan tas wanita.

Ketertarikan ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 4 Yonif 644 Cabang LIX Brigif 19 PD XII/Tanjungpura, Ny. Zuhria Benu Supriyantoko ini dalam seni menjahit dan rajutan bukanlah hal yang baru, namun hobby tersebut digelutinya sudah sejak lama.

Hobby dan bakat Ny. Zuhria tentu didukung penuh oleh sang suami yang saat ini menjabat Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti, Letkol Inf Benu Supriyantoko saat menjabat Dankipan C Yonif 200/Raider sampai membelikan satu unit mesin jahit untuk mendukung istrinya menyalurkan hobby menjahitnya.

Hasil karya menjahit dan merajutnya Ny. Zuhria ini bahkan sudah dipasarkan sejak mereka masih dinas di Bandung, baik di pasarkan langsung maupun dengan memanfaatkan platform sosial media.

“Waktu di Bandung dulu sudah bisa jualan. Jadi menurut saya, istri saya memang punya bakat. Makanya saya belikan mesin jahit,” ungkap Letkol Inf Benu Supriyantoko.

Bahkan menurut Danyonif RK 644/Walet Sakti ini, dirinya membelikan mesin jahit tersebut waktu masih jabat komandan Kompi dengan pangkat Letnan Satu.

“Sekarang mesin jahitnya sampe dibawa ke Putussibau juga. Makanya saya sampe heran, Dokter kok malah hobby kerajinan tangan, harusnya dulu sekolahnya jurusan seni rupa,” ucapan canda Letkol Inf Benu Supriyantoko untuk sang Istri.

Hasil karya wanita Kelahiran Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur ini memang tidak diragukan lagi kualitasnya. Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XII/Tanjungpura ketika mendampingi Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan, S.E.,M.M saat melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti sangat mengapresiasi atas karya dari Istri Danyonif RK 644/Walet Sakti itu, malah pada saat itu ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XII/Tanjungpura pesan agar dibuatkan salah satu jenis rajutan buatan istri Danyon juga.

Keterampilan sang istri yang demikian tentu membuat Danyonif RK 64/Walet Sakti Letkol Inf Benu Supriyantoko bangga, selain berprofesi sebagai dokter yang memiliki tugas untuk kemanusiaan, juga memiliki waktu menjalankan hobbynya, bukan hanya sekedar hobby tapi bisa menjadi nilai tambah untuk ekonomi keluarga.

Keterampilan seperti ini tentu bisa menjadi contoh bagi para Anggota Persit, khususnya Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 4 Yonif 644 Cabang LIX Brigif 19 PD XII/Tanjungpura, untuk meningkatkan kreativitas, mengembangkan bakat yang dimiliki dalam mendukung tugas dan pengabdian suami. (BAYU)