Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINI

Bupati Tulungagung Sidak Pelaksanaan Ujian Seleksi PPPK

×

Bupati Tulungagung Sidak Pelaksanaan Ujian Seleksi PPPK

Sebarkan artikel ini
Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo (masker putih) saat melakukan sidak pelaksanaan ujian Seleksi PPPK di SMK Negeri 3 Boyolangu didampingi Dandim 0807 Tulungagung Letkol Inf.Yoki Malinton Kurniafari, Wakapolres Tulungagung Kompol Christopher Lebang Adhikara, Senin (13/9) Foto: Ferry Kaligis/mattanews.co

MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo mengatakan memenuhi era Revolusi Industri 4.0, membutuhkan tenaga pendidik harus menguasai Informasi Teknologi (IT).

“Iya benar, bagi seorang tenaga pendidik harus menguasai IT, jika tidak maka akan tertinggal dengan lainnya,” kata Maryoto kepada awak media usai Inspeksi mendadak (Sidak) pelaksanaan ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK red.) dibeberapa Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di Kecamatan Boyolangu, Senin (13/9/2021).

“Kita mengetahui, saat ini anak-anak sudah pintar terkait informasi teknologi, makanya bagi yang lama apalagi seorang guru harus mau belajar dan belajar,” imbuhnya.

Maryoto menjelaskan, dalam pelaksanaan ujian seleksi PPPK secara online diikuti 4000 peserta secara keseluruhan baik jenjang pendidikan SD sampai SMA dan sederajat,  sedangkan formasi tersedia 1300.

Sedangkan untuk Kabupaten sekira 862 (formasi baik SD maupun SMP red.), sisanya untuk formasi SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Dalam seleksi ujian PPPK ini, lebih lanjut Maryoto memaparkan beberapa keuntungan peserta ujian dari kalangan guru tidak tetap yang selama ini sudah lama mengabdi.

“Peserta dari guru tidak tetap ini sudah berpengalaman dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik red.), selain memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK red.) sudah lengkap secara administrasi dan mereka dari tenaga guru sudah lama mengabdi,” paparnya.

“Dulu, mereka dikenal sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) tapi berdasarkan PP 48 Tahun 2005 diganti guru honorer, mereka bisa melaksanakan kerja dengan tenaga sukarela upah kerja,” sambungnya.

Maryoto mengungkapkan, menyadari guru honorer di Tulungagung masih banyak untuk seleksi ujian PPPK untuk tahun depan tetap akan dilaksanakan.

“Iya benar, tahun depan tetap dilaksanakan seleksi sebab dari Pusat sudah meminta formasi. Sebenarnya, ini sudah dua kali, periode ini masih dilaksanakan satu kali, sedangkan berdasar ketentuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi dulu bulan Oktober dan Januari akhirnya mundur baru digelar September,” ungkapnya.

Ia meminta kepada sebagian besar peserta seleksi ujian PPPK sudah berusia diatas 35 tahun, agar belajar dalam hal IT.

“Begini, yang dikatakan Revolusi Industri 4.0 seperti ini, bagi seorang guru belum menguasai IT pasti akan tertinggal. Seperti kita ketahui anak anak kita sudah pintar terkait hal tersebut, bagi yang lama apalagi seorang guru mau belajar dan belajar,” ujar Maryoto.

Bupati Tulungagung mengharapkan pelaksanaan seleksi ujian PPPK ini, pada saatnya nanti para guru honorer akan menjadi PPPK.

“Berkaca dari pengalaman kita pada tahun 2006 hingga 2009 dari GTT/PTT yang diangkat PPPK sejumlah 2118 guru pada saat itu,” harapnya.

“Kalau dilingkup guru pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung (Jenjang PAUD hingga SMP red.) lebih kurang 3200, namun demikian untuk jenjang SMA/ SMK saya kira Pak Kacabdin yang lebih tahu, sebab sudah diambil alih oleh Provinsi mengenai tata kelola keuangan dan kepegawaian,” tandasnya.