Cerpen: Senandung Sunyi untuk Sri

Karya : Pinasti S Zuhri

Gerimis mengguyur bumi, Sri menggigil, menyilangkan kedua tangannya di dada. Wajah ayu itu terlihat pucat di bawah atap warung tempatnya berteduh. Dia tersenyum dan menyandarkan kepala di dadaku. Aku memeluknya erat, kuharap dingin tak menyentuh kulitnya lagi.

Sri memandangku, keteduhan yang hanya kulihat di binar matanya terpancar seketika menyelusup ke dalam aliran darahku. “Langit, hentikan hujanmu. Aku ingin menatap matanya dalam-dalam agar aku tahu, cintakah yang telah membuat kami selalu bersama?” batinku.

“Hey, ada apa?” ucap Sri lembut, membangunkanku dari lamunan. Mungkin dia risih kutatap begitu. Aku hanya tersenyum. “Dapatkah kita selalu bersama Sri? menjalani hidup ini,” bisikku sambil membelai rambutnya yang basah.

Hujan semakin deras, rintiknya jatuh menghempas di seng warung itu. Sri menunduk dan semakin membenamkan wajahnya di dadaku. Aku masih menunggu bibirnya berkata-kata namun hanya sesegukan yang kudengar. Kuangkat wajahnya, air mata pun perlahan mengalir di sana.

Bagikan :

Pos terkait