Reporter: EP
PRABUMULIH, Mattanews.co— Hampir lima bulan lamanya, para siswa tidak bertemu dengan teman-teman di sekolahnya. Hal ini karena dunia sedang berada pada masa pandemi, hingga harus mengikuti kegiatan pembelajaran dari jarak jauh.
Suka duka yang dialami saat mengikuti pembelajaran tanpa tatap muka ini dirasakan oleh semua pihak, bukan hanya para guru namun juga oleh para siswa.
Diantaranya seperti yang dituturkan oleh Evi Andini salah seorang siswa kelas IX SMP Negeri 5 Kota Prabumulih.
Saat dibincangi mattanews.co, Evi tengah menjual koran di Simpang Gunung Ibul menggantikan neneknya.
Metode jarak jauh ini, membuat dirinya dapat belajar dimana saja, dan sambil beraktivitas lain.
Namun pada kenyataannya anak kedua pasangan Henny dan Gunadi ini, merasa sangat rindu dengan teman-temannya di sekolah, karena sudah hampir 5 bulan lamanya tidak bertemu.
Sejak 5 bulan terakhir ini, Evi mengaku sempat bertemu dua kali dengan temannya, itupun saat piket dan saat pembagian raport. dengan keadaan yang berbeda pula.
“Semuanya menggunakan masker, harus menjaga jarak dan sering cuci tangan,” jelas Evi, Rabu (12/08/2020).
“Sedih nian rasonyo, rindu pengen ketemu kawan-kawan. Pernah ketemu, tapi pertemuannyo tidak memuaskan. Dak lega karena semuanya sudah berbeda dari sebelumnya,” jelas gadis yang berita cita ingin menjadi pramugari ini.
Sedangkan untuk mengikuti pembelajaran dari jarak jauh anak kedua, dari tiga bersaudara ini mengaku tidak begitu sering mengalami permasalahan, hanya saja dirinya harus menghemat kuota paket internet hanya untuk kebutuhan belajar dalam jaringan (daring).
“Aku menghabiskan kuota 2 gb selama 1 bulan, itupun karena membeli paket kuota yang termurah yang penting kita bisa belajar meskipun dari jarak jauh,” jelasnya
Seraya mengatakan itupun harus berdua dengan adiknya.
Saat melakukan pembelajaran daring dirinya lebih malas dari biasanya karena belajar hanya berlangsungkan dari jam 8 sampai jam 12, belum lagi setiap hari guru mata pelajaran selalu memberi tugas yang harus diselesaikan pada hari itu juga.
“Aku selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir, jadi kami biso sekolah cak biaso lagi. Meskipun belajar dimana saja, namun belajar disekolah adalah yang terbaik. Ilmu mudah diserap dan tingkat kedisiplinan bisa dijalankan,” tandas penghoby menari ini yang didampingi kakaknya, Ayu.
Editor: Fly