BERITA TERKINI

Diduga Tak Sesuai Aturan, Proyek Pembangunan Drainase Menuai Protes

×

Diduga Tak Sesuai Aturan, Proyek Pembangunan Drainase Menuai Protes

Sebarkan artikel ini

Reporter : Oldie

PRABUMULIH, Mattanews.co – Proyek pembangunan Drainase atau saluran air yang berada di Jalan Bukit Lebar Perumahan Arda, Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih mulai dikeluhkan warga. Mereka menilai ukuran Drainase sepanjang 350 meter tersebut tak beraturan dan memakan lahan warga.

Warga juga menilai pembangunan proyek Drainase yang memakan dana hingga Rp 500 juta rupiah itu tak akan bertahan lama, karena diduga dalam proses pengerjaannya saluran air tersebut tak menggunakan pondasi lantai Drainase.

“Bagaimana mau tahan lama pembangunan di Prabumulih ini, kalau dikerjakan saja seperti ini. Lantai drainase saja tidak menggunakan pondasi bagaimana mau kuat, belum lama dibangun nanti sudah roboh,” ungkap Hadianto (45) salah satu warga sekitar dibincangi di lokasi, Jumat (31/8/2018).

Selain itu sambungnya, dalam pembangunannya Drainase itu tak melalui ukuran yang sesuai dalam RAP Pemkot Prabumulih. Hal itu dibuktikan dengan adanya komplain dari warga yang lahannya masuk dalam pembangunan proyek Drainase tersebut.

“Kemarin juga yang punya lahan kebun ini juga sudah ribut, dia komplain katanya ukuran drainase yang dibangun ini melebar, sehingga masuk ke dalam lahannya,” katanya.

Warga berharap pihak pelaksana pembangunan atau kontraktor untuk dapat bekerja sebagaimana mestinya dan sesuai dengan aturan dan ketentuan RAP yang dikeluarkan oleh Pemkot Prabumulih.

“Ya, kami minta kontraktor jangan curang dong. Drainase ini jangan asal jadi, kualitasnya harus sesuai dong dengan ketentuan didalam RAP. Sayang jika baru sebentar Drainase ini sudah roboh,” sebut Jhon salah satu warga sekitar.

Menurutnya, satu hal yang penting dalam perencanaan Drainase adalah muka air paling maksimum yang terjadi. Perencana harus bisa memperkirakan yang terburuk dalam hal misalnya terjadi curah hujan yang sangat tinggi.

“Genangan air apapun yang ada di jalan tidak dapat ditoleransi. Walaupun nantinya air dapat mencapai badan jalan, harus ada rekayasa agar air dapat keluar dengan mudah. Inilah salah satu pentingnya kemiringan menyamping suatu badan jalan,” imbuhnya.

Sementara itu pantauan dilapangan, hingga saat ini sejumlah pekerja terlihat sibuk melakukan pembangunan.

Editor : Ardhy Fitriansyah