Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHEADLINEHUKUM & KRIMINAL

Dilarang ‘Becadar’ Saat Sekolah, Wali Murid Kelas 8 Pilih Pindahkan Anak ke Sekolah Lain

×

Dilarang ‘Becadar’ Saat Sekolah, Wali Murid Kelas 8 Pilih Pindahkan Anak ke Sekolah Lain

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Mengetahui anaknya dilarang menggunakan ‘cadar’ saat sekolah di SMP IT Salsabilla, Yayasan Islam Terpadu Salsabila Magfirah, wali murid, Reza Maulana (39) memilih memindahkan anaknya, NY (13) ke sekolah baru, SMP IT Auladi Jakabaring Palembang, Kamis (19/8/2024).

“Anak saya, NY itu dari SD kelas 6 sudah menggunakan ‘cadar’. Kemudian, dari awal mendaftar sekolah disini, IT Salsabila, hingga naik kelas, dia masih ingin menggunakan cadar. Nah, entah kenapa timbul larangan menggunakan cadar. Dan anak saya ditegur oleh Kepala Sekolah dan guru,” terang orang tua NY, Reza Maulana dan Sinta Dewi (39) didampingi Penasehat Hukumnya, Turiman, kepada awak media.

Dilanjutkan Reza Maulana, kendati tidak dikeluarkan dari sekolah, jika tidak bisa mengikuti aturan sekolah IT Salsabila, dirinya memilih untuk memindahkan anaknya sekolah.

“Anak saya sekarang sudah kami pindahkan ke SMP IT Auladi Jakabaring. Alhamdullilah, disana anak saya diterima dan diijinkan menggunakan ‘cadar’ seperti kemauannya dan kami sendiri, selaku orang tuanya,” ujarnya.

Warga Perumahan Griya Lematang Jaya, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II menjelaskan, dirinya sangat menyayangkan ada aturan yang diterapkan yayasan dan sekolah IT Salsabila secara tiba-tiba, tanpa sosialisasi atau bertemu orang tua siswa.

“Semestinya jika menerapkan aturan, hendaknya dimulai dari awal, jangan sudah satu tahun berjalan, baru memberlakukan aturan, dengan alasan kebersamaan. Sosialisasikan dulu kepada orang tua murid, jangan hanya secara lisan seperti ini. Tentu ini sangat mengecewakan kami, selaku orang tua,” urainya.

Reza Maulana menerangkan, dirinya memilih sekolah di IT Salsabilah itu, karena selain dekat dengan rumah, juga memiliki pendidikan yang baik.

“Setiap sekolah pasti ada visi dan misi yang jelas. Memang disana, hanya anak saya sendiri yang menggunakan cadar. Terungkapnya, baru Jumat (13/9/2024) kemarin, disaat anak kami ijin mengikuti kegiatan sekolah yang berlangsung selama dua hari. Terungkap bahwa anak kami tidak diperkenankan menggunakan cadar,” paparnya.

Reza Maulana berharap agar apa yang menimpanya, tidak menimpa kepada wali murid lainnya, yang tiba-tiba saja menentukan aturan sekolah yang mengatasnamakan yayasan.

Sementara, Kepala Sekolah IT Salsabila, Ust Ahmad Firdaus ketika dikonfirmasi menjelaskan adanya miss komunikasi antara murid, orang tua dan sekolah.

“Komunikasi kami guna membahas kepengunaan ‘cadar’ ini sudah beberapa kali dilakukan. Namun, memang tidak menemukan jalan keluar, sehingga orang tua NY memilih untuk memindahkan anaknya ke sekolah baru,” urainya.

Ust Ahmad Firdaus menambahkan, terakhir pertemuan dirinya, Ketua Yayasan dan orang tua NY hari Jum’at (13/9/2024) kemarin.

“Kami sudah menawarkan akan mengembalikan semua uang sekolah yang diserahkan kepada kami dari kelas 7 hingga sekarang yng totalnya mencapai Rp 21,5 juta. Namun, orang tua NY, menolak dengan alasan bukan haknya lagi. Kendati demikian, kami tetap akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk pengembalian uang tersebut,” tuturnya.

Ust Ahmad Firdaus mengaku tidak berdaya atas aturan yang telah ditetapkan pihak Yayasan Islam Terpadu Salsabila Magfirah.

“Ini sudah aturan yayasan pak. Memang sejauh ini anaknya baik-baik saja dalam mengikuti pelajaran, tidak ada bully dan tidak ada tekanan dari sekolah. NY juga mengikuti pelajaran tidak menggunakan cadar, NY menggunakannya hanya di depan gerbang sekolah saja,” tukasnya.