Dinas Kesehatan OKI Gelar “Aksi Jalanan”

Reporter : Rachmat

KAYUAGUNG, Mattanews.co – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Lubis beserta jajaran turun langsung ke jalan sebar brosur berisi imbauan kepada masyarakat luas dalam mencegah hingga penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jalan Muchtar Saleh persisnya di Perempatan Polres OKI Jumat (08/03/2019).

Sejumlah pengguna jalan mengaku cukup senang setelah mengetahui brosur dengan konten terkait seputar penyakit DBD dibagikan ke masing-masing pengendara yang tengah berhenti menunggu Traffic Light menyala hijau kembali.

Disela “Aksi Jalanan” ini sendiri, Kadinkes didampingi yang didampingi oleh Kepala Puskesmas Celikah Susmiyati serta Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Taswan, mengungkapkan,  penyakit yang dominan dipicu gigitan nyamuk Aedes Aegepty betina serta Aedes Albopictus tergolong penyakit menular yang mencari mangsa di waktu tertentu.

“Nyamuk ini cenderung mengigit sekitar jam 9-10 pagi, lalu kemudian sekitar jam 4-5 sore hari,” jelasnya.

Diakui Lubis, selain menular, DBD juga menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Ia mengatakan, diperlukan penanganan penyakit ini secara khusus agar tidak mewabah.

Kadinkes memberikan petunjuk penanganan saat terkena DBD. Menurutnya, jika satu atau Iebih gejala demam dengue atau demam berdarah dengue timbul, lanjutnya, maka disarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, terlebih lagi setelah hari pertama dan kedua setelah demam yang biasanya merupakan fase kritis dari penyakit ini.

“Kemudian mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam. Maka sebaiknya berikan cairan terus menerus pada pasien, baik berupa air putih, oralit, jus buah, dan lain-lain. Penderita diberi minum sebanyak 1,5- 2 liter dalam 24 jam berupa air teh dan gula sirup atau susu,” bebernya.

Dengan tegas disampaikannya, semua orang berpotensi tertular penyakit ini, menurutnya penyakit DBD ini menularkan tanpa mengenal batasan usia. Dirinya mengajak untuk mengenali gejala awal penyakit ini, agar dapat segera ditanggulangi sejak awal terserang penyakit.

Pilihan Pembaca :  Lima Pengedar Sabu Lintas Provinsi Diamankan

Tanda dan gejalanya, demam tinggi, > 30 °C, 2-7 hari serta tidak teratasi maksimal dengan obat penurun panas,” jelasnya.

Tak hanya itu, katanya lagi, yang tertular akan mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Nyeri sendi atau nyeri otot (pegal-pegal), kepala pusing atau rasa panas di belakang bola mata, wajah kemerahan, nyeri perut dan mengalami konstipasi (sulit buang air besar) atau diare.

Dirinya membeberkan, penderita dalam kondisi demam, sakit kepala hingga nyeri sendi dapat diberikan Paracetamol.

“Jika terjadi pendarahan terus-menerus transfusi darah dan trombosit dapat dilakukan” ujarnya.

Agar tidak menular, ia mengatakan penderita dihindarkan kontak langsung dengan orang lain. Tindakan ini, menurut Lubis salah satu upaya penyakit menular ini menjadi wabah yang mengancam memakan korban lebih banyak lagi.

“Tetap pencegahan lebih baik daripada penanggulangan setelah terinfeksi penyakit. Pemkab OKI selalu menghimbau untuk melakukan pencegahan dini,” ungkapnya.

Lubis juga mengajak segenap elemen masyarakat memberantas sarang nyamuk melalui gerakan 3M Plus, yaitu menguras bak air, menutup tempat – tempat berisi air dan mengubur barang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, ia juga mengatakan hindari gigitan nyamuk dengan tidur pakai kelambu atau obat anti nyamuk, dan juga taburkan abate kedalam bak mandi.

“Pengendalian biologis bisa dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk yaitu ikan cupang, sedangkan pengendalian kimiawi bisa dengan pengasapan/fogging,” tuntasnya.

Editor : Anang

Pos terkait