REPORTER: Adi
PALEMBANG, Mattanews.co – Sekarang ini Disdik Kota Palembang masih banyak kekurangan tenaga pengajar. Terutama guru bidang mata pelajaran Agama. Menutupi kekurangan guru tersebut pihak Disdik sendiri sudah berusaha dengan baik dan sepenuhnya.
“Saat ini kita memang kekurangan guru terutama mata pelajaran agama dan kesenian. Dalam pengisian materi mata pelajaran tertentu kita terpaksa mengambil guru mata pelajaran yang lain,” kata Kabid SMP Disdik Kota Palembang drs H Herman Wijaya MSi Jumat (23/11).
Ia melanjutkan, tentu untuk sementara waktu pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Saat ini yang terpenting adalah tidak ada satupun jam pelajaran yang kosong disekolah. Tentu saja hasilnya tidak seideal yang diharapkan. Tapi hal ini jauh lebih baik dibandingkan siswa tidak bisa belajar karena tidak ada guru mata pelajaran tertentu. Seperti pada pepatah tidak ada rotan akar pun jadi. Pihaknya terus berupaya agar semua guru mata pelajaran yang mengajarkan ilmunya merupakan guru bidang mata pelajaran tersebut.
“Kami terus berupaya agar guru yang memang mengajar di mata pelajaran tersebut yang mengajar. Tentu hasilnya akan lebih maksimal sebab memang guru tersebut menguasai bidangnya,” ucapnya.
Bukan tanpa alasan guru agama saat ini masih kekurangan disekolah sekolah. Sebab guru agama hanya dihasilkan oleh salah satu atau sedikit sekali universitas. Seperti guru mata pelajaran agama hanya ada di UIN Raden Fatah Palembang saja. Tentunya infut sangat berpengaruh terhadap outputnya. Seperti bidang kesenian juga, guru ini tentu hanya beberapa universitas saja yang ada jurusan ini.
Diakuinya memang saat ini untuk jam pelajaran terutama mata pelajaran agama masih tergolong sedikit sekali. mengingat saat ini pengaruh luar terbilang cukup besar dan membahayakan generasi muda saat ini. Tentunya agama menjadi benteng pertahanan pertama dalam mengahadapi itu semua. Tapi di Disdik Palembang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah memecahkan masalah ini dengan menerapkan jam ke nol disemua sekolah dari tingkat SD sampai SMA. Di awal sekolah sebelum jam pertama dimulai para siswa dibimbing oleh gurunya untuk mengisinya dengan berbagai kegiatan agama. Seperti mengaji, belajar membaca Al-Quran, shalat Dhuha, membacakan surah Yassin dan sebagainya. Tentu kewenangan untuk mengisi apa saja materi pada jam ke nol tersebut diserahkan kepada sekolah masing-masing.
“Semua sekolah menerapkan jam ke nol ini. Kami berharap semua kekurangan pada mata pelajaran agama dapat dipenuhi di jam ke nol ini,” harapnya.
Editor: Bang YF