Harga Beras Alami Kenaikan di Putussibau, Kabulog Putussibau Angkat Bicara


oleh
Pimpinan Cabang Bulog Putussibau M. Azwar Fuad

MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur atau yang biasa dikenal dengan istilah El Nino berdampak besar terhadap iklim disejumlah negara, termasuk Indonesia.

Kondisi tersebut tentu berdampak pula terhadap lahan pertanian disejumlah daerah. Belum lagi kekeringan kemarau panjang di hampir seluruh wilayah Indonesia terutama di daerah Sentra Produksi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Sektor pertanian khususnya lahan sawah yang menjadi sentra produksi padi sangat berdampak, menyebabkan adanya kenaikan harga beras di pasaran.

Menanggapi kenaikan harga beras tersebut, Pimpinan Cabang Bulog Putussibau M. Azwar Fuad menjelaskan bahwa kondisi tersebut akibat dampak El Nino dan kekeringan akibat kemarau yang melanda sejumlah daerah produksi padi di Indonesia.

“Penyebabnya El Nino, tidak bisa dianggap remeh. Sehingga menyebabkan produksi menurun dan berakibat suplai beras berkurang,sehingga menyebabkan kenaikan harga beras” jelas M. Azwar Fuad, Sabtu (23/9/2023).

Fuad menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah merubah beberapa kebijakan terkait dengan fungsi Bulog dalam distribusi Beras.

Oleh karena itu masyarakat agar bisa memahami, bahwa saat ini Bulog tidak lagi menyalurkan Raskin (Beras untuk masyarakat miskin).

“Secara program,Raskin sudah dihapuskan oleh pemerintah dan diganti dengan program sembako melalui pemberian uang tunai,” jelas Fuad.

Maka kata dia, dari Bulog sendiri sesuai penugasan yang di berikan pemerintah yaitu program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar) dengan menjual beras medium kepada masyarakat dengan harga yang sudah diatur dan pastinya dibawah harga pasar.

Oleh karena itu, Fuad menegaskan kepada toko yang menjual beras khususnya agar tidak menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) terutama untuk toko yang menjadi mitra Bulog dalam menjalankan penjualan beras program SPHP.

Pernyataan Fuad ini lantaran terdapat laporan bahwa adanya toko yang menjual beras tidak sesuai dengan aturan harga HET yang sudah di tentukan oleh pihak Bulog.

“Jadi jangan semaunya saja naikkan harga beras yang ada di Kapuas Hulu, mengingat masyarakat sekarang ini sulit sekali mata pencariannya,” imbuhnya.

Menurut Fuad, yang sulit dikontrol itu adalah toko yang menjual diatas HET tersebut bukan merupakan mitra resmi Bulog / RPK, tetapi dia mendapat beras SPHP dari toko lain (tangan kedua dan seterusnya)

“Jadi apabila masyarakat ada menemukan toko atau warung yang menjual beras diatas HET beras medium, silahkan dilaporkan ke kantor Bulog dan pasti langsung kita tindaklanjuti dengan memberikan sanksi secara bertahap,” tegasnya.

Oleh karenanya, Fuad mengajak peran serta masyarakat agar sama – sama mengawasi terhadap penjualan beras program SPHP di pasaran, sehingga toko tidak bermain harga dengan menjual diatas HET.

“Kami butuh bantuan kerjasama dari masyarakat, agar harga beras bisa tetap terjangkau dan bisa membantu meringankan beban masyarakat,” pungkas M. Azwar Fuad. (*)

Bagikan :