MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG- Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Tulungagung, Dr. Adi Prasetiya, S.E., M.M., mengharapkan pada tahun 2023 tingkat Inflasi di Tulungagung dapat lebih terkendali.
Menurut dia, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Pernyataan ini dikatakan Mantan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung kepada media online nasional mattanews.co di ruang kantornya, Selasa (10/1/2023) Pagi.
“Usai rapat koordinasi pengendalian inflasi pada Senin (9/1) di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Pak Bupati Maryoto Birowo sampaikan tingkat inflasi di Tulungagung masih dapat terkendali,” ucap Yayak sapaan akrab.
Dia menambahkan rapat koordinasi yang dilakukan secara video conference dalam upaya menyampaikan perkembangan terbaru inflasi bagi pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.
Dengan demikian, lanjut Yayak agar di masing-masing kota dan kabupaten menyadari dan memahami untuk fluktuasi harga berkembang di masyarakat, sehingga inflasi yang ada bisa terkendali.
“Pada akhir tahun 2022, tingkat inflasi di kabupaten Tulungagung 0,59 persen atau 5,76 persen dengan pendekatan proxy Kota Kediri,” tambahnya.
“Inflasi di Bulan Desember 2022 tertinggi sebesar 1,83% terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” imbuhnya.
“Secara umum harga komoditas bahan pokok masih dalam batas kewajaran dan tersedia di masyarakat,” kata Yayak menambahkan.
Lebih lanjut Yayak menjelaskan pihaknya mengharapkan inflasi di kabupaten Tulungagung pada tahun 2023 agar dapat terkendali dalam batas kewajaran.
“Kita berupaya pada tahun 2023 itu inflasi di Tulungagung tetap terkendali dalam batas wajar, dengan demikian perekonomian bisa stabil sekaligus lebih meningkat lagi,” tandasnya.