MATTANEWS.CO, PURWAKARTA – Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta mengumumkan sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan.
Kali ini, inisiatif tersebut berfokus pada hilirisasi Transformasi Pendidikan melalui Program Tatanen di Bale Atikan (TdBA), yang diperkenalkan dalam peluncuran Mandala Karsa (Pusat Kreasi Berkelanjutan) pada hari Jumat (27/09/2024).
Acara tersebut diselenggarakan di Komplek Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berlokasi di Jalan Purnawarman Timur no 1, Sindangkasih, Purwakarta.
Dalam acara peluncuran ini, hadir berbagai pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Mereka juga kedatangan tamu dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, serta beberapa pakar dan ahli dari berbagai lembaga pendidikan dan pertanian.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Norman Nugraha, SE., MM, menyatakan bahwa transformasi pendidikan melalui Program Tatanen di Bale Atikan serta sekolah-sekolah ekologi dan arboretum bambu Linuhung merupakan upaya yang signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Purwakarta.
Ia menekankan pentingnya integrasi antara dunia pendidikan dan sektor ketenagakerjaan, terutama untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Harapan kami adalah agar pendidikan dapat memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan,” ujarnya. Jumat (27/09/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd, menjelaskan bahwa Mandala Karsa berfungsi sebagai Pusat Kreasi Berkelanjutan yang menyediakan ruang bagi kreativitas para pelajar di Purwakarta.
Mandala Karsa adalah bagian integral dari program TdBA yang membuktikan bahwa transformasi di Purwakarta tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga mencakup sistem pangan dan pengelolaan lingkungan.
Program TdBA dirancang untuk meningkatkan kesadaran anak-anak Purwakarta terhadap potensi sumber daya alam di daerah mereka, serta memberikan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya tersebut agar dapat menghasilkan produk yang bernilai dan dapat dipasarkan.
Inisiatif ini bertujuan untuk menanamkan mental kewirausahaan kepada anak-anak sejak usia dini, serta membekali mereka dengan pola pikir yang progresif.
Mandala Karsa juga berfungsi sebagai pusat pameran dan penjualan produk inovasi yang dihasilkan oleh para pelajar, yang telah melalui proses kurasi dan pembimbingan untuk mendapatkan legalitas penjualan.
“Jika produk dari UMKM kita sebut sebagai industri rumah tangga, maka produk di Mandala Karsa dapat dikategorikan sebagai produk industri sekolah,” terang Purwanto.
Program TdBA tidak hanya fokus pada hasil produk, tetapi juga pada pembelajaran yang holistik, yang mencakup pengetahuan dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Produk yang dihasilkan bisa bervariasi, mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, hingga alat teknologi. Pendidikan di abad ini diharapkan dapat membentuk siswa yang kreatif dan terampil dalam berbagai bidang, seperti berkebun, memasak, dan menciptakan inovasi.
Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta berkomitmen untuk melaksanakan transformasi pendidikan secara menyeluruh, dari hulu ke hilir.
Dengan mendirikan Mandala Karsa, diharapkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan dapat diekspresikan dengan lebih baik, sehingga menciptakan generasi yang mandiri dan siap bersaing di masa depan.