MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Lesty Nurainy Launching Ureteroscopic Lithotripsy, Laparoskopi, Genose, Unit Transfusi Darah dan Terapi Plasma Konvalesen, di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang, Jumat (19/3/2021).
Kegiatan tersebut turut dihadiri, Wakapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Brigjen Pol Rudi Setiawan para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumsel, Kabid Dokkes Rs Bhayangkara M Hasan, Kombes Pol dr Syamsul Bahar dan Kepala Rs Bhayangkara M Hasan, Akbp dr Wahono Edhi Prastowo.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S mengatakan, pihaknya baru meresmikan fasilitas kesehatan terutama untuk anggota Polri khususnya Polda Sumsel dan masyarakat.
“Saya berharap dengan peningkatan atau penambahan alat yang cukup mahal ini, bisa memberikan pelayanan terbaik untuk anggota kami serta masyarakat Sumsel. Kami, mengundang Kadinkes Kota Palembanhg dan Provinsi Sumsel untuk menyaksikan acara tersebut,” ujar Kapolda Sumsel.

Dikatakan Kapolda, pihaknya berterimakasih dan mengapresiasi Kabid Dokkes serta Karumkit RS Bhayangkara M Hasan Palembang yang telah menyiapkan semua ini. Tapi, ini adalah alat yang terpenting pelayanan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga, para perawat, dokter tetap melakukan pelayanan terbaik.
“Alat Genose ini hanya untuk sistem deteksi awal saja. Tetapi, beberapa anggota kita berada di fungsi pelayanan, tidak bisa kalau di biarkan. Jadi, untuk masyarakat yang datang kita berikan dengan harga murah sekira tujuh puluh ribu rupiah,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini Sumsel walaupun sudah bagus tidak ada zona merah. Tapi, beberapa kecamatan masih zona merah hari ke hari sudah menurun di bawah 50 %, dengan demikian dengan adanya alat tersebut pihaknya bisa mendeteksi, mencegahnya dan bisa melakukan tindakan – tindakan awal.
“Nanti, kami akan berkoordinasi sama Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Provisi (Pemprov). Saya kira, ini alat yang mudah di bawa dan biayanya tidak mahal serta waktunya juga cepat. Tapi, ini alat deteksi awal yang satu-satunya ada di RS Bhayangkara se Indonesia,” katanya.














