Reporter : Adi
PALEMBANG, Mattanews.co – Mengenai kasus Narkoba Kapolda Sumsel tidak tebang pilih. Bahkan oknumnya jika terlibat akan langsung ditindak tegas. Beberapa waktu lalu aparatnya ada yang terlibat narkoba langsung di copot dari jabatan.
“Saya tidak akan main main dengan kasus narkoba. Siapapun yang terlibat akan saya hadapi,” jelas Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain saat pemusnahan barang bukti narkoba hasil ungkap Ditres Narkoba Polda Sumsel 2019 di halaman Polda Sumsel, Selasa (22/01/2019).
Ia mengatakan, Narkoba merusak generasi bangsa. Dalam memberantasnya bukan hanya tugas kepolisian dan BNN semata, tapi tugas semua pihak dan masyarakat.
Menururnya, saat ini Sumsel bukan perlintasan saja akan tetapi merupakan pemakaian aktif Narkoba. Seperti di dusun alAir Itam pemakai Narkoba disana bisa menghabiskan 2-3 kg Narkoba dalam sebulannya.
“Bayangkan berapa Narkoba yang dibutuhkan oleh Sumsel. Jadi Sumsel merupakan pasar aktif bagi para pengedar narkoba saat ini,” kata dia.
Dijelaskanya saat pemusnahan ada sebanyak 5550 butir, kemudian ladang ganja di desa Landur Pendopo Lintang Kabupaten Empat Lawang selebar 2 hektar dan barang bukti yang dimusnahkan sebanyak 40 Batang ganja. Serta sabu-sabu 13,4 kg lebih, 1 gram bisa dipakai 5 orang. Sesuai dengan putusan kepala kejaksaan negeri pengadilan paling cepat 7 hari sudah harus dimusnahkan.
“Melalui pemusnahan narkoba ini berarti kita telah menyelamatkan puluhan ribu masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Presiden Gebrakan Anti Narkotika Nusantara (GANN), Dewi Gumay mengatakan, semua kegiatan pemusnahan ini berjalan lancar, semua pejabat ikut hadir. Dan menurutnya sekarang ini mengenaskan sekali untuk kasus Narkoba seakan sudah menjadi candu yang tidak bisa lepas dari masyarakat. Banyak pihak tergiur untuk menjalani bisnis Narkoba itu sendiri.
“Kami tidak akan berputus asa dan terus melakukan pencegahan melalui sosialisasi. Dalam pengiat juga ada di dalam bisnis narkoba ini,” tegasnya.
Sekarang penilaiannya bahkan ada yang memakai di dalam sekolah pada beberapa waktu lalu. Sumatera Selatan merupakan ranking kelima dalam pemakai narkoba tingkat Nasional. Narkoba merupakan virus dari anak kecil juga bisa. Pejabat juga terlibat bukan hanya kalangan bahwa saja.
“Siapa bandar langsung diberikan hukuman yang berat. Selama ini yang ditangkap hanya kurir saja yang mengaku sebagai bandar,” terang dia.
Editor : Selfy