MATTANEWS.CO, PURWAKARTA – Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta melalui bidang Kepemudaan gencar tingkatkan kreatifitas pemuda di purwakarta.
Salah satunya dengan melestarikan budaya batik lokal khas purwakarta di tengah masyarakat, berkolaborasi dengan pengrajin batik asli purwakarta. Hal itu diungkapkan Kabid Kepemudaan Disporaparbud, Ahmad Arif Imamulhaq, saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (19/07/2022).
Pihaknya berharap banyak generasi muda yang mau melestarikan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat purwakarta. Walaupun batik ini bukan tradisi dari purwakarta, dan mengadopsi, mengalkulturasi dari budaya jawa. Akan tetapi banyak pelajaran yang bisa didapatkan juga, saat inipun purwakarta sendiri sedang mengembangkan batik khas purwakarta.
“Hadirnya pak pandu, diharapkan dapat menjadi mentor, membantu, membimbing, memberikan wawasan dan pelajaran kepada anak muda tentang batik ini,” ucap Arif.
Lanjut Arif, batik ini bukan hanya tentang seni, tetapi ada nilai. Nilai seni itu sendiri seperti nilai estetika dan filosofi didalamnya. Dan itu sangat penting untuk dipelajari oleh anak muda, yang nantinnya kedepan kemungkinan nilai-nilai itu akan hidup dengan karakter ke purwakartaannya.
Sementara Pandu Suhendi mengatakan, dirinya menyambut baik di berikan kepercayaan untuk membimbing anak muda purwakarta dalam mengembangkan budaya batik.
Dijelaskannya, pada saat ini dirinya telah memproduksi beberapa kreasi teknik pembuatan batik. Diantaranya, batik tulis, ecoprint dan sibori.
“Untuk batik tulis sendiri mengunakan media bahan dasar lilin, kemudian untuk ecoprint berbahan dasar tumbuh-tumbuhan. Sedangkan sibori tekniknya saja yang berbeda, salah satunya dengan cara yang diikat,” ucap Pandu pendiri Batik Tapak Geutah beralamat di Dusun Bunisari, Desa Bojong Barat, Kecamatan Bojong ini.
Kemudian Pandu menuturkan, dirinya memulai teknik design sejak tahun 1990 dan terjun dalam ecoprint sendiri baru tiga tahunan. Sedangan untuk pemasaran penjualannya sendiri bisa di bilang lumayan sampai saat ini.
Saat ini dirinya telah memproduksi empat batik dengan beberapa nama unggulan. Yakni, batik motif Arjuna Burangrang, batik Gapura Kahuripan, batik Kembang Kinasih dan batik daun Kahuripan.
“Langkah ke depan kita awali dengan mengikuti beberapa even, yang informasi saya dapatkan dari bidang kebudayaan disporaparbud. Alhamdulillah, dorongan demi dorongan diberikan baik dari pemerintah kabupaten, sampai ke tingkat pemerintah desa dan bumdes bojong barat, serta kecamatan bojong,” pungkasnya.