MATTANEWS.CO, OKI – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pastikan stok beras aman. Pasokan kebutuhan pangan ini sendiri disokong oleh beberapa daerah sentra penghasil padi seperti di Kecamatan Air Sugihan yang saat ini telah memasuki masa panen.
Selain faktor iklim terbebas dari bencana alam, menurut Wakil Bupati Djafar Shodiq, surplus beras ini sendiri juga dipengaruhi oleh sistem tata kelola pengairan yang semakin baik setiap tahunnya,
“Sekarang kita sudah masuk ke panen raya dan memang Air Sugihan ini salah satu lumbung pangan kita, produktivitasnya luar biasa,” ujar Wakil Bupati OKI, Dja’far Shodiq saat melakukan panen raya padi di lahan rawa pasang surut Desa Tirta Mulya Kecamatan Air Sugihan, Kamis (2/2/2023).
Dengan produktivitas 5-6 ton perhektar Air Sugihan diyakini menjadi penyangga kebutuhan beras di Kabupaten OKI bahkan nasional.
Kabupaten OKI memiliki potenis lahan rawa berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak berkisar 65 ribu hektar. Untuk memaksimal potensi lahan itu membutuhkan tata kelola air yang baik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) OKI, Anugerah Hani mengatakan sepertiga produktivitas padi Kabupaten OKI disumbang oleh Kecamatan Air Sugihan khususnya oleh lahan rawa pasang surut.
“Ada sekitar 176 plot pertanian atau sepertiga produksi padi di OKI berasal dari Kecamatan Air Sugihan,” jelas Hani.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Sahrul, mengungkap pihaknya meminta dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai VIII untuk perbaikan Saluran Pedesaan (SPD) dan Saluran Drainase Utama (SDU) untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Soal kebutuhan bibit, pupuk, alat mesin pertanian tidak jadi soal. Yang penting kelompok tani terdaftar di simluhtan sehingga bisa dapat alokasi secara online pakai kartu tani. Nah untuk tata kelola air kita minta bantu dengan ahlinya,” kata Sahrul.
Sahrul juga menjamin keberlanjutan padi di Kabupaten OKI akan terus dipertahankan untuk menjaga dan mendukung lumbung pangan Sumatera Selatan.
“Kita jaga wilayah lumbung pangan lokal yang tersebar di 3 kecamatan dengan produktivitas 5-6 ton per ha yang mampu mendukung ketersediaan pangan Sumatera Selatan dan penyangga pangan Nasional,” pungkasnya.(*)