MATTANEWS.CO, FAKFAK – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong kerja sama antara satuan pendidikan vokasi dengan berbagai entitas mitra, seperti dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan pemerintah melalui kerja sama yang solid dalam menjawab tuntutan pasar tenaga kerja.
Peran dan posisi pendidikan vokasi dalam benak para pemangku kepentingan strategis, seperti media massa dan komunitas masyarakat masih belum terbentuk secara utuh. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kontribusi sumber daya manusia (SDM) vokasi sangat dirasakan dalam mendukung berbagai agenda kerja dan ekonomi di setiap wilayah.
Pendidikan vokasi yang sasarannya kepada satuan pendidikan seperti Politeknik, sekolah vokasi, komunitas dan SMA, membantu stakeholder dalam pengembangan di daerah yang dalam praktiknya, merupakan salah satu alat utama dalam memperkuat ekonomi regional maupun nasional.
Namun, meskipun peran signifikan SDM vokasi begitu jelas di lapangan, pemahaman publik mengenai pendidikan vokasi masih terbatas.
Banyak yang masih menganggap pendidikan vokasi sama dengan pendidikan akademik formal. Hal ini terjadi karena hingga kini belum ada narasi yang jelas dan menyeluruh yang membedakan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi.
Untuk itu, keterlibatan industri, komunitas lokal, serta media massa sangatlah strategis dalam mengatasi persoalan ini, khususnya dalam memberikan informasi yang tepat dan mendalam mengenai pendidikan vokasi kepada masyarakat luas.
Dalam rangka memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pemangku kepentingan strategis (media dan komunitas) mengenai peran dan posisi pendidikan vokasi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pendidikan vokasi bertujuan memberikan wawasan yang menyeluruh kepada para pemangku kepentingan strategis, sehingga mereka dapat melihat pendidikan vokasi sebagai bagian penting dari aktivitas sehari-hari mereka dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal.
Pendidikan vokasi sendiri merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mendapatkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya untuk siap kerja dan mampu bersaing secara global.
Mahasiswa yang mengikuti pendidikan vokasi dapat langsung menerapkan ilmunya di bidang keahlian atau keterampilan yang dimilikinya . Tentu ini merupakan jalur yang lebih ringkas dan memiliki peluang usaha dan peluang kerja yang lebih luas dibanding program pendidikan non vokasi.
Sehingga tidak salah pendidikan vokasi merupakan kebutuhan saat ini untuk mengasah kemampuan dan keinginnkeinginan mahasiswa untuk belajar dan mendisiplinkan diri bekerja dalam menjawab tuntutan pasar tenaga kerja.
Otto Purnawarman, S.T., M.TP
Pakar Direktorat Jendral Vokasi
