BERITA TERKINI

Pengamat Politik Sebut Cuti Bupati OKI Perlu Dikaji

×

Pengamat Politik Sebut Cuti Bupati OKI Perlu Dikaji

Sebarkan artikel ini

Reporter : Rachmat

KAYUAGUNG, Mattanews.co – Pengamat politik LSM Indonesia Madani, Amrizal Amroni menilai, keberadaan Bupati yang sering berada di luar Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memicu pertanyaan terkait kinerja yang dilakukan orang nomor satu di jajaran pemerintahan setempat tersebut. Sehingga berbagai peristiwa penting luput dari perhatian, bahkan saat musibah banjir melanda yang disertai ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah OKI.

Amrizal mengatakan, kepergian Bupati dalam waktu yang cukup lama, tentunya menyisakan pertanyaan bagi publik. Baginya, sebagai kepala daerah yang baru saja dilantik, seharusnya Bupati lebih giat membangun dalam memenuhi janji kampanye disaat mencalonkan kembali untuk periode kedua kali.

“Termasuk jika sedang dalam masa cuti, tentunya sudah sewajarnya publik mendapat informasi yang jelas,” ujarnya, Selasa (05/03).

Dirinya berpendapat, masa cuti ini juga perlu dikaji kembali, mengingat baru saja bulan Januari lalu Iskandar dilantik sebagai Bupati.

“Artinya, hanya dua bulan berselang setelah pelantikan, masa iya sudah cuti. Secara kritisnya begini, bisa saja cuti yang disinyalir selama ini sebagai kamuflase saja, sebenarnya yang terjadi, dalam rangka dinas luar,” urainya.

Hal ini menurutnya memungkinkan terjadi, mengingat sebagai kepala daerah, Bupati berhak mendapat sejumlah tunjangan, termasuk saat tengah melaksanakan dinas luar.

“Publik tentunya jadi berpikir lebih kritis lagi, karena memang selama kepergian Bupati tidak diperoleh informasi yang jelas,” tuturnya.

Menurutnya lagi, Bupati setidaknya lebih banyak tinggal ditempat supaya mampu mengendalikan kinerja bawahannya. Ia justru mengkhawatirkan fungsi pengawasan tidak terlaksana dengan baik jika pimpinanannya sendiri sering berada diluar kota.

“Biasanya kan begitu ya, saat Bupatinya ada, jajaran dibawahnya ingin kelihatan rajin. Sekarang, bagaimana bisa melakukan pengawasan jika sering berada di luar kota,” katanya bertanya.

Kehadiran pimpinan juga sebetulnya membawa energi positif terhadap masyarakat yang tengah dilanda bencana. Ia menuturkan, perhatian kecil dari Bupati ini, setidaknya masyarakat merasakan mendapat perhatian lebih.

“Disamping bantuan lainnya, kehadiran kepala daerah ditengah bencana sejatinya menjadi obat tersendiri,” jelasnya.

Pilihan Pembaca :  Wali Kota Palembang Silaturahmi DPRD: Bahas Solusi Macet dan Sampah, Rancang FGD dengan Pakar

Meski demikian, ia mengakui, sesuai hirarki, Bupati mempunyai bawahan yang bertugas untuk melakukan pengawasan tetapi dirinya menilai, alangkah baiknya kalau Bupati harus senantiasa berada di daerahnya. Dengan begitu, ia yakin, kedekatan emosional antara masyarakat dengan pemimpinnya akan semakin dekat.

“Memang tidak serta merta ketidakhadiran Bupati lantas roda pemerintahan jadi terhenti. Namun secara etika, maupun personal yang bertanggung jawab semua kembali ke Bupati. Apalagi, untuk hal tertentu, Organisasi Perangkat Daerah dibawahnya memang tidak bisa mengambil kebijakan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu Tokoh Pemuda Raden Mukmin menganggap ketidakhadiran Bupati ditengah masyarakat masih dalam tahap kewajaran. Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini juga mengutarakan, sosok Bupati merupakan pusat penggerak sekaligus simbol kepimpinan.

“Kita juga menyadari, masuk kantor bukanlah tolak ukur keberhasilan pembangunan bagi seorang kepala daerah. Namun kinerja pembantu Bupati yang menjadi acuan sukses tidaknya program yang dicanangkan. Penggeraknya melekat erat pada sosok Bupati,’’ imbuhnya.

Dirinya lantas berkeluh kesah, ia mengungkapkan, berbagai kalangan berkeinginan untuk dekat dengan Bupati beserta Wakilnya, terlebih lagi, baru dalam hitungan bulan sejak pelantikan, ia tadinya mengharapkan pemimpin pilihan masyarakat Kabupaten OKI ini masuk dalam agenda pertemuan keakraban dengan sejumlah elemen.

“Sebagai masyarakat dari berbagai kalangan di OKI ini, terkadang merasa sedikit iri, ketika mendapati di daerah lain, keakraban antara pemimpin daerah dengan masyarakatnya terjalin begitu dekat,” keluhnya.

Terlepas dari status masa cuti Bupati atau pun lainnya, ia berharap ada komunikasi yang terarah. Sehingga, masyarakat tidak merasa kehilangan serta mendapatkan informasi yang jelas.

Apalagi, sambungnya, setelah masa kampanye, yang boleh dibilang hampir setiap saat turun ke akar rumput, tiba-tiba, setelah pelantikan, Iskandar seakan menghilang begitu saja.

“Mungkin dengan banyaknya masyarakat merasa kehilangan ini, sudah sepantasnya, diagendakan kembali, Bupati ngopi pagi bersama berbagai kalangan,” harapnya.

Editor : Anang