Peningkatan Perekonomian Kapuas Hulu, Bea Cukai dan BPSPL Dorong Ekspor Arwana Melalui PLBN Badau

Terkait kode pelabuhan Badau (port code), Bea Cukai Nanga Badau secara aktif menghubungi Kementerian Perhubungan dan Direktorat Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat DJBC sehingga kode pelabuhan Badau (ID NBD) telah aktif dan bisa digunakan dalam dokumen ekspor.

Lebih lanjut, Heri mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian perbatasan dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya para pelaku usaha UMKM perbatasan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Salah satu jenis usaha UMKM perbatasan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu adalah budidaya ikan arwana. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan penghasil bibit ikan arwana terbesar di Indonesia. Komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang besar untuk diekspor.

Heri menjelaskan bahwa hingga saat ini, ekspor arwana masih belum dapat dilaksanakan melalui PLBN Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, melainkan melalui Kota Pontianak karena kode pelabuhan di Badau dan Sarawak, Malaysia, belum tersedia dalam pembuatan dokumen SAJI-LN, sehingga realisasi ekspor ikan arwana belum dapat dilakukan, yang mengakibatkan tidak meningkatnya pendapatan daerah Kabupaten Kapuas Hulu.

Bagikan :

Pos terkait