MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kabupaten Tulungagung menargetkan pada tahun 2022 mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Menurut keterangan Kepala Disparbud Kabupaten Tulungagung Drs.Bambang Ermawan, M.Pd., melalui Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Aris Wahyudiono, S.STP., mengatakan ajang Anugerah Desa wisata Indonesia dapat membangun motivasi bagi pengembangan suatu desa serta menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata.
“Jadi begini, ajang tersebut merupakan penghargaan kepada suatu desa yang memiliki prestasi dengan beberapa penilaian dari Kemenparekraf,” kata Aris kepada mattanews.co diruang kerjanya, Selasa (12/10/2021) Pagi.
“Dalam ajang tersebut menjadikan suatu desa wisata Indonesia yang memiliki daya saing tinggi,” imbuhnya.
Bicara desa wisata dan wisata desa, kata Aris sebenarnya dua hal itu memiliki perbedaan sangat tipis sekali.
Desa wisata merupakan bentuk integrasi antara potensi daya tarik wisata alam, buatan dan wisata budaya di dalam satu kawasan tertentu yang didalamnya ada fasilitas yang sudah dilembagakan dan dikelola oleh Pemerintah desa dan atau bersama pengusaha pariwisata maupun masyarakat desa wisata tersebut.
Sedangkan wisata desa adalah suatu obyek wisata yang kebetulan dimiliki oleh desa gambaran seperti itu.
“Dari gambaran tersebut sangat jelas sekali perbedaan desa wisata dengan wisata desa,” Aris menambahkan.
Melihat fenomena belakangan ini banyak bermunculan wisata di Kabupaten Tulungagung, Aris mengapresiasi kepada desa yang menciptakan sebuah destinasi wisata desa dengan memiliki ikon tersendiri, sehingga membuat daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah.
Adapun untuk desa wisata saat ini masih berupa sebagai embrio saja, dengan demikian harapan kedepan harus dipoles dan perlunya pendampingan selanjutkan dipetakan untuk terintegrasi menjadi desa wisata.
Disparbud Kabupaten Tulungagung menargetkan pada tahun 2022 sektor pariwisata harus bangkit kembali. Kita mengetahui sektor ini sangat mempengaruhi bidang lainnya karena pariwisata bisa menimbulkan multiplier effect (Efek ganda.red).
“Iya benar, dengan harapan pandemi segera berlalu dan level PPKM kita mengalami penurunan menjadi level 2 maupun 1 sehingga sektor pariwisata kembali bergeliat,” terangnya.
Dengan demikian, tahun depan dapat mengikuti ajang ADWI 2022 diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Masih Aris memaparkan dalam mempersiapkan mengikuti ajang yang digagas Kemenparekraf tersebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para pelaku wisata dan desa di Kabupaten Tulungagung.
“Begini, bagi desa-desa yang sudah ada embrionya kita akan berikan pendampingan, edukasi dan wawasan bagaimana menuju desa wisata yang pada saatnya nanti bisa ikut serta dalam ajang ADWI 2022,” paparnya.
Selain itu, Disparbud akan memprioritaskan pengembangan Selingkar Wilis dan pembangunan infrastruktur Jalan Lintas Selatan (JLS).
“Ketika semua itu sudah terhubung maka desa wisata sudah siap dan wisata desa nanti akan terintegrasi,” tandasnya.