Example 728x250 Example 728x250
BeritaBERITA TERKINIHEADLINEhomeNUSANTARA

PT Evans Lestari Diduga Tak Matang dalam Perencanaan Parit Gajah, Warga Khawatir Banjir

×

PT Evans Lestari Diduga Tak Matang dalam Perencanaan Parit Gajah, Warga Khawatir Banjir

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, MUSI RAWAS – PT Evans Lestari yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Desa Leban Jaya Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas diduga tidak ada perencanaan matang terkait pembuatan parit gajah.

Pasalnya air yang mengalir dari parit tersebut tidak sampai ke sungai pembuangan. Artinya, dipastikan air akan mengenang. Kondisi ini berpotensi dapat menyebabkan banjir dan merendam lahan warga.

“Jika mau dialiri hingga ke sungai, harus melewati sekitar 600 meter lebih di atas lahan warga,” kata warga setempat,Sabtu (18/01/2025).

Artinya, perusahaan harus membebaskan lahan milik beberapa orang warga di luar HGU perusahaan. Jika tidak diteruskan, sangat dikhawatirkan terjadi banjir dan merendam lahan,” katanya lagi.

Seharusnya, pihak perusahaan harus memiliki perencanaan matang dengan melibatkan pihak yang berkompeten sebelum dimulai pembuatan parit tersebut.

Sebelumnya, diberitakan bahwa PT Evans Lestari membuat parit selebar dua meter dengan kedalaman dua meter di atas lahan warga yang saat ini masih dalam proses realisasi kompensasi.

Sayangnya pembebasan lahan warga dan pembuatan parit tersebut sebelumnya tanpa koordinasi dan tanpa melibatkan pihak desa.Di sisi lain, pembuatan parit tersebut menyulitkan warga yang akan pergi ke ladang. Hal ini dibenarkan kepala desa Leban Jaya, Pirdaus bahwa proses pembebasan lahan dan pembuatan parit tidak ada koordinasi dengan pihak desa.

Manager perkebunan Kriswandi, Sabtu (18/1/2025) menjelaskan, persoalan terkait pembuatan parit tersebut tidak ada lagi masalah alias sudah diselesaikan. Masalah kompensasi, tinggal menunggu tahap realisasi

“Sudah beres semua, Inshaallah Senin sudah direalisasikan dan disaksikan pihak desa,” katanya.

Pihaknya juga, sudah membangun gorong -gorong untuk memudahkan warga yang akan melintas di atas parit tersebut.

Namun Kriswandi mengakui, bahwa aliran air dari parit tersebut belum sampai ke sungai pembuangan karena ada beberapa tahapan yang akan dilakukan menyangkut pembebasan lahan milik beberapa warga.

Pantauan wartawan di lapangan, terkait persoalan aliran air parit yang belum sampai ke titik pembuangan ini, ada baiknya pihak perusahaan, pemerintah setempat dan masyarakat duduk satu meja untuk menyelesaikan persoalan ini. Sangat perlu dihadirkan tim ahli untuk menganalisa terkait dampak yang berpotensi terjadi dan merugikan masyarakat.