“Saat ini dunia investasi, perekonomian lagi marak-maraknya di Bangka belitung, jadi jangan sampai investor tidak mau masuk ke Bangka karena listrik, jadi tolong ini bagaimana caranya. Sehingga dunia investasi di Babel meningkat dan masyarakat Babel menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Amri Cahyadi, ST. MM, berharap, kebutuhan listrik untuk kepentingan masyarakat dapat menjadi prioritas.
“Saya merasa ada ketimpangan pelayanan dengan perusahaan besar, sudah diterangkan tadi cadangan kita tipis, tetapi kenapa terus memberikan tegangan kepada perusahaan besar,” pungkasnya.
Politisi PPP tersebut menyayangkan tindakan tersebut, pasalnya, pemadaman listrik bergilir yang terjadi beberapa pekan terakhir sangat merugikan masyarakat.
“Selain itu, pemadaman dengan durasi lama dan pemberitahuan jadwalnya mendadak,” ujarnya.
Ketua Komisi III DPRD Efredi Effendy, menjelaskan saat ini perusahaan tambak udang di Babel berjumlah sekitar 138, namun hanya 25 perusahaan tambak udang yang memiliki izin, pasalnya, semua perusahaan tambak udang tersebut menggunakan listrik PLN dengan kapasitas yang besar.