“Untuk tahun ini klien kami baru lima orang. Untuk puskesmas Bambu awalnya kami ada lima orang tenaga terlatih tapi karna ada yang pindah, saat ini tinggal tiga orang petugas terlatih dari dokter dan perawat. Kami juga sudah ada perawat yang bersertifikat konselor adiksi,” katanya.
Nuning pun berharap semoga para pengguna Napza benar-benar mau sembuh bersedia mengakses layanan ini karna mudah dijangkau dan tidak ada biaya sama sekali.
“Semoga mereka pengguna Napza ini mampu secara mandiri menjalani hidup. Melatih diri menghilangkan keinginan untuk menggunakan napza dan pikiran negatif”, harapnya.
Seperti diketahui Puskesmas Bambu telah mendapatkan peningkatan kemampuan petugas di bidang assessment dan konseling
dan menyiapkan fasilitas layanan rehabilitasi berupa klinik napza.