MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Ribuan massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan, banjiri Lapangan Gedung DPRD Prov Sumsel, untuk mengelar aksi Bela Palestina jilid III plus Tarhib Ramadhan, Minggu (16/2/2025).
Dari lokasi dilapangan, nampak masyarakat antusias mendengarkan hiburan lagu bertema Palestina dan orasi dari para tokoh Islam dan juga warga Palestina yang dihadirkan ke Palembang, yaitu keluarga Bang Omin.
Salah satu aktivis bela Palestina, Conie Pania Putri SH MH mengatakan, kedatangannya bersama keluarga sebagai dukungan terhadap Palestina.
“Datang ke sini dalam rangka terus menyuarakan dukungan terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Hari ini, kami menyuarakan agar gencatan senjata tersebut terjadi secara permanen,” paparnya.
Dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) sekaligus Advokat wanita Palembang itu menerangkan, gencatan senjata sebulan terakhir di Palestina bukanlah tanda berakhirnya perang. Kesepakatan tersebut masih bersifat sementara sehingga, tidak menutup kemungkinan perang dapat kembali pecah.
“Saat ini, pintu perbatasan (Palestina) sedang dibuka, jadi kita mengajak masyarakat khususnya Sumsel untuk terus berdonasi. Hal itu agar kita dapat membantu membangun Palestina kembali, meski biayanya besar dan waktu yang tidak sebentar,” urainya.
Sementara, mewakili panitia, Mgs Syaiful Fadli menjelaskan, giat bertajuk aksi Bela Palestina dan Tarhib Ramadhan ini merupakan jilid ke-3 yang dilakukan masyarakat Sumsel.
“Hari ini, kami hadir sebagai dukungan terhadap Palestina, tidak hanya fisik, namun juga dukungan materil. Masyarakat Sumsel hadir memberikan kontribusi terbaiknya. Alhamdulillah donasi terkumpul mulai dari Rp 500 ribu, bahkan sampai Rp 150 juta, masih dalam penghitungan,” ujar anggota DPRD Kota Palembang komisi IV itu.
Dalam aksi ini, lanjutnya, pihaknya menyuarakan tiga poin utama, yaitu masyarakat Sumsel mendukung gencatan senjata yang ada di Palestina.
“Kedua, kami ingin menegaskan kembali bahwa kami berkomitmen menjaga dukungan konstitusi Republik Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. Sejak zaman Presiden Sukarno hingga Prabowo (Subianto), konsisten mundukung (Palestina),” ujarnya.
Terakhir, Syarif mengatakan, aksi hari ini adalah bentuk kecintaan masyarakat Sumsel akan apa yang terjadi di Palestina. Menurutnya, persoalan negara tersebut bukan hanya masalah umat Islam, melainkan persoalan kemanusiaan.
“Selain itu, gencatan senjata bukan berarti Palestina sudah merdeka. Selama itu, maka kita harus selalu memberikan dukungan terhadap kemerdekaannya,” tegasnya.