MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pesawat Lion Air JT 143 rute Pangkal Pinang – Palembang dialihkan ke Batam karena tebalnya kabut asap yang terjadi di Kota Palembang. Kabut asap pada Selasa (31/10) merupakan imbas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Ogan Komering Ilir (OKI).
Pengalihan rute itu karena jarak pandang tak memadai untuk pendaratan. Bahkan, sempat di bawah 800 meter. Padahal, beberapa menit sebelum mendarat diinformasikan jika jarak pandang masih normal, di atas 1.000 meter.
“Di awal operasional penerbangan pukul 06.00 WIB, jarak pandang masih 4.000 meter, artinya untuk take off landing masih normal. Namun, saat JT 143 Pangkal Pinang – Palembang akan mendarat, jarak pandang sudah mencapai di bawah 800 meter sehingga demi keselamatan dan keamanan penerbangan pilot memutuskan divert (pengalihan) ke Batam,” ujar Iwan Winaya Mahdar, Executive General Manager PT Angkasa Pura II KC Bandara Internasional SMB II Palembang, Selasa (31/10).
Dalam schedule penerbangan itu, JT 143 take off dari Pangkal Pinang pukul 11.05 WIB dan landing di Bandara SMB II pukul 11.50 WIB. Namun, karena pengalihan, JT 143 mendarat di Batam pukul 12.24 WIB.
“Saat ini (14.17 WIB) posisi pesawat sudah persiapan take off kembali dari Bandara Batam ke Palembang,” bebernya.
Diketahui, JT 143 take off pada pukul 12.54 WIB dan mendarat di bandara SMB II Palembang pukul 14.01 WIB. Menurutnya, gangguan penerbangan dari kabut asap hanya terjadi pada satu penerbangan ini saja.
Saat ini, jarak pandang di Bandara SMB II Palembang sudah di batas normal, 4.000 meter atau 4 Km. “Saat ini sudah di atas batas jarak pandang minimal. Mudah-mudahan penerbangan berikutnya, bisa sesuai dengan schedule dan jarak pandang tetap di atas 800 meter,” tukasnya.