PENDIDIKANSeni dan Budaya

Seniman Sumsel Berduka, Pembetot Bass Berpulang

×

Seniman Sumsel Berduka, Pembetot Bass Berpulang

Sebarkan artikel ini

Reporter : Jim Hutrop/Anang

PALEMBANG, Mattanews.co  – Dunia musik Sumatera Selatan hari ini (Selasa, 25/09/2018) berduka setelah kehilangan Dahyar Pahlevi atau biasa disapa Dadan. Almarhum meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang. Almarhum meninggal dalam usia 48 tahun.

Semasa hidup, Dadan merupakan pribadi yang mudah bergaul. Rumah duka yang terletak di Jalan Lettu Roni Belut No. 1196 ramai dikunjungi pelayat yang rata-rata adalah teman almarhum.

Dadan merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia musik di Palembang, selain sebagai pemain bass, Dadan juga dikenal sebagai Sound Engineer. Melalui tangan dinginnya telah lahir banyak karya musik. Terutama karya dari Filuz Mursalin (Piluz Yakwa) yang juga merupakan kakak kandung almarhum.

Dadan terlibat banyak aktifitas berkesenian. Saat kepergiannyapun, ia tengah terlibat dalam sebuah proyek rekaman “Bucu” band yang membawakan syair syair berbahasa Palembang beraliran pop. Andi “Pedo” vokalis Bucu Band mengaku amat kehilangan sosok Dadan.

Kepergiannya yang mendadak sungguh mengagetkan Pedo dan rekan rekan. Menurutnya sejak Bucu Band didirikan sosok Dadan memang tidak pernah absen dalam setiap karya yang tercipta. “Dadan bukan orang lain lagi bagi kami, kami sungguh sungguh kehilangan”, kata Pedo sambil tak kuasa menahan rasa harunya.

“Bucu tengah dalam proses merampungkan album, bahkan baru kemarin kami bersama sama shooting video klip untuk single kami berjudul “Takdir Cinto Kito”, kata Pedo.

Dadan memang seniman yang konsisten di bidangnya, sebagai Sound Engineer, kiprahnya di bidang audio juga ia dedikasikan pada sebuah Production House di Palembang. Salah seorang rekan kerjanya yang hadir Chrismadi Rahmawan matanya sembab. “Baru saja kemarin sore kami berpisah, sekitar pukul 15.00. Kami sedang mengerjakan projek video. Sampai saat ini, saya masih ingat sekali waktu kemarin dia pamit dan tersenyum”, kenangnya.

Pilihan Pembaca :  Hadiri Purnawiyata SMAK Santo Thomas Aquino, Ini Pesan Wabup Tulungagung

Sosok Dadan memang layak untuk dikenang. Karya-karyanya akan tetap hidup mewakili pribadinya yang “humble” semasa hidup.

Editor : Ardhy Fitriansyah