MATTANEWS.CO, PALEMBANG –
Seorang ayah kandung tega gauli anak perempuannya yang dibawah umur selama beberapa kali. Kejadian ini terjadi di Jalan Kamboja, Lorong Sehat, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang Provinsi Sumsel.
Adapun kronologis awal, sang Ibu mengetahui mengenai anak yang gauli suaminya bernama Rudi Hartono (47), lantaran adanya postingan foto anak yang tak mengenakan pakaian dan disebarluaskan ditempat mereka tinggal.
“Bapak itu memfoto anak ini dengan menggunakan hanphone, itu anaknya sendiri dan tidak tahu bagaimana bisa foto itu bisa menyebar ke kalangan masyarakat setempat sini,” ujar sang Ibu Wini.
Pada saat anak tersebut diajak bicara oleh sang Ibu tentang peristiwa yang dialaminya sang anak IC (16) tidak mau cerita dengannya.
“Jadi pada saat saya tahu foto-foto itu menyebar di masyarakat, saya mencoba untuk mengajak IC berbicara namun dia tidak mau berbicara karena pada saat itu ada ayahnya yang masih dirumah jadi dia takut,” terangnya.
Adapun info yang didapat, sang anak yang juga memiliki kebutuhan khusus, maka sang Ibu meminta bantuan dari dinas sosial dan mengajak anak pergi dari tempat itu untuk diajak berbicara.
“Jadi kami dari dinas sosial mencoba untuk mengajak IC berbicara mengenai apa yang dialami. Kami mencoba membujuk dan mengajaknya pergi jauh dari rumah tersebut dan barulah dia mau bercerita secara terbuka,” ujar TKSK Ilir Timur I Nurhasanah saat ditemui, Selasa,(20/12/2022).
Tak hanya itu, dari cerita yang IC sampaikan kepada Nurhasanah, IC mengaku dirinya mau melakukan hal tersebut karena dirinya diiming-imingi uang oleh sang ayah.
“Jadi kalau dari pengakuan IC dirinya diiming-imingi uang oleh ayahnya kalau mau mengikuti apa yang ayahnya minta. Dia juga menuturkan bahwa pernah diajak sang ayah ke daerah 35 Ilir dan ternyata pada saat disana IC juga digagahi oleh teman ayahnya,” beber Nurhasanah.
Pada saat setelah kejadian, korban memang diberikan sejumlah uang. Terkadang korban diberikan uang 50 ribu dan juga 100 ribu.
“Korban ini dibawa pergi oleh ayahnya pada saat ibunya bekerja. Ibunya ini bekerja sebagai petugas penyapu jalan yang pergi kerja dari jam 03.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB, serta pada sore hari dirinya juga pergi lagi untuk menyapu jalan kembali,” ujarnya.
Menurut penuturan dari Nurhasanah, korban terakhir di gauli oleh sang ayah pada dua Minggu yang lalu. Dan hingga saat ini mereka masih satu rumah.
Nurhasanah mengatakan, sebenarnya ada ketakutan jika korban dan ibunya masih berada di satu rumah bersama sang ayah karena dari pengakuan sang Ibu Wini (40), suaminya kerap melakukan perbuatan kasar kepadanya (KDRT).
Sedangkan, pada saat dikonfirmasi Kasubdit PPA, membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari perkara tersebut.
“Iya benar, LP sudah kami terima pada Jumat malam kemarin,” ujar Kasubdit PPA, Kompol Tri Wahyudi pada saat di konfirmasi via telepon.