SIKESTA Bikin Jatuh Hati Negara Lain, Kadinkes Tulungagung Bangga

MATTANEWS.CO, TULUNGAGUNG – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Dr. Kasil Rokhmad, MMRS, tidak bisa menyembunyikan rasa kebanggaannya.

Pasalnya, pemaparan Sistem Informasi Kesehatan Tulungagung (SIKESTA) membuat beberapa negara yang hadir dalam World Health City Forum di Korea Selatan menjadi jatuh hati.

Pernyataan itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas RSUD Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung setelah membuka Kampanye Gerakan Ibu Hamil Sehat di Nangkula Park, Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Jumat (24/11/2023).

Menurut Kasil, dari beberapa negara yang hadir dalam Forum Kota Sehat Dunia, seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia, yang memiliki sistem pelayanan kesehatan mirip.

“Saya merasa bangga, saat pemaparan Sikesta di hadapan peserta dari berbagai negara, sepertinya banyak yang tertarik pada Sikesta,” ucap Kasil.

“Negara seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia, mungkin akan meniru, minimal mengadopsi inspirasi dari Sikesta,” tambahnya.

Kasil menyatakan bahwa semua negara sedang fokus pada penataan kota yang sehat. Kota sehat harus bisa mandiri dan mengatasi wabah sendiri.

Ketika kota berkembang dan polusi tidak terkendali, kota itu harus memiliki aturan untuk mengendalikan polusi dan mengeliminir perilaku yang tidak sehat.

“Sebagai contoh, tempat-tempat umum harus memiliki area khusus bagi perokok, termasuk tempat wisata dan restoran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kasil menjelaskan tentang pentingnya air bersih yang tidak terkontaminasi oleh polutan di kota-kota yang sedang berkembang, serta kebutuhan akan sarana kebersihan.

Kota harus memberikan rasa aman bagi warganya saat keluar malam, menyediakan fasilitas olahraga di tempat umum, dan lain sebagainya.

“Semua negara menghadapi masalah serupa, maka bertemulah kota-kota ini untuk berbagi solusi dan pengalaman keberhasilan masing-masing,” terangnya.

Menurut Kadinkes Tulungagung, pemaparan Sikesta di Forum Kota Sehat Sedunia mendapat apresiasi dari peserta negara-negara yang hadir.

Namun, belum ada sistem satu data yang dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

“Sebagai contoh, data ibu hamil diambil dari seluruh pemeriksaan di kabupaten Tulungagung. Data tersebut dianalisis, lalu hasilnya diberikan kepada bidan desa. Ini memudahkan mereka untuk memberikan perhatian yang tepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kasil menjelaskan bahwa Sikesta belum diterapkan di tempat lain. Di Korea Selatan, mereka pun ingin mengembangkan sistem serupa. Saat ini, rumah sakit dan puskesmas memiliki data sendiri yang tidak terkoneksi. Hal ini yang ingin dihubungkan untuk kesehatan masyarakat.

Contohnya, jika ada kasus Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di rumah sakit, tapi bidan atau perawat desa tidak tahu. Dengan sistem sekarang, informasi tersebut bisa langsung masuk ke handphone mereka dan dapat segera diatasi,” paparnya.

“Di Korea Selatan, mereka sudah maju dan semuanya terhubung dengan handphone. Ini bisa menjadi contoh untuk kita,” tambahnya.

“Ide dari Korea Selatan ini bisa diterapkan kepada masyarakat,” pungkasnya.”

Bagikan :

Pos terkait